Kala itu, Ferdy Sambo yang menggunakan pakaian dinas itu turun dari mobil jam 17. 10 Wib serta menjatuhkan pistol HS. Tetapi, Ferdy dengan sigap mengambil senjata itu saat sebelum Adzan Romer, ajudannya, menolong.
5. Kokoh Maruf mengaku berbohong serta memohon maaf kepada para eks Divpropam Polri
Tersangka pembunuhan berencana Brigadir J, Kokoh Maruf pula melayangkan permohonan maaf kepada para eks Divpropam Polri yang terseret dalam permasalahan ini.
Dia mengaku kalau dirinya penjelasan bohong dikala melaksanakan pengecekan.
" Aku ingin memohon maaf kepada Pak Agus, Pak Arif, Pak Chuck, serta Pak Baiquni sebab pada dikala pengecekan aku berbohong dikala di Paminal, serta di Saguling, terima kasih yang mulia," ucap Kokoh dikala persidangan di PN Jakarta Selatan, Senin( 28/ 11/ 2022).
Tidak cuma Kokoh, Bharada E pula ikut mengantarkan maaf. Dia pula menjawab penjelasan Agus Nurpatria soal siapa duluan yang tiba ke gedung Provos usai peristiwa penembakan Brigadir J.
" Tentang yang duluan pada dikala di Provost itu yang tiba duluan kami ataupun Pak FS. Jadi di Provost itu, kami duluan hingga di Provost, jadi pada dikala di Provost telah melakukan pengecekan kurang lebih 1 jam," kata Bharada E.
" Baru Pak FS datang, jadi telah melaksanakan pengecekan duluan baru Pak FS datang. Sebab terdapat yang bilang Pak FS menggambarkan skenarionya di Provost," tambah ia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H