Usia 19-20. Jujur saja, tekanan mental di saat ini sangat berat. Bersyukur menjadi pondasi yang sangat penting di dalam kontruksi hidup kita. Kalau anda sekarang kuliah, bersyukurlah karena banyak yang tidak kuliah. Kalau anda sudah bekerja, bersyukurlah anda sudah bisa mencari uang. Di masa ini. Kita harus punya prinsip "semua punya jalan masing-masing."
Oke, beberapa masalah kehidupan sudah kita lalui. Sekarang apa?
"Selamat anda sudah sampai di tahap ini!"
Terima kasih sudah berjuang hingga saat ini.Â
Tidak peduli dengan instastory intagram temanmu. Semua punya waktu dan jalannya masing masing. Insecure sedikit sih boleh. Setidaknya bisa menjadi motivasi kamu untuk berjuang lebih keras. Masa lalu sudah terjadi, tapi masa depan belum. Detik ini di usia berapapun. Anda masih punya waktu.Â
Sangat tidak penting jika anda bertanya, Sudah jadi apakah saya hari ini?
Tapi yang tepat adalah, apa yang hari ini biasa saya persiapkan untuk besok?
Teruslah merasa haus dan bodoh. Nafsu terhadap semua hal yang menjadi pertanyaan. Gagal urusan ke sejutaenamratusribulimaratustigapuluhlima. Sampai begitu tidak pentingnnya akan gagal, penulis tiba-tiba tidak bisa matematika.
Penulis pernah bertemu dengan seseorang yang bahkan tidak lulus SMA, pernah menjadi kuli angkut, tukan cuci piring rumah makan padang dan hari ini ia sudah punya banyak rumah nasi makan padang dan mungkin outletnya hanya sempat ia kunjungi setahun sekali.Â
Penulis pernah bertemu dengan seseorang yang dulu kuliahnya berantakan, tapi sekarang menjadi developer hebat dan punya tanah yang mungkin sudah susah untuk diukur.Â
Penulis pernah bertemu dengan orang yang kuliahnya biasa-biasa saja dan sekarang dia jadi Pejabat di Kementerian. Dan seseorang yang kuliah menjadi mahasiswa berprestasi, mapres dan kini ia bekerja di sebuah firma hukum Internasional di luar negeri.