Mohon tunggu...
Tegar.AR
Tegar.AR Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa

Kita sedang membutuhkan banyak cerita untuk memahami setiap prasangka. tegarabdillah28@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Insecure itu Normal?

26 Januari 2021   16:09 Diperbarui: 26 Januari 2021   16:15 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa labil penuh ketidakpercayaan kepada diri kita akan datang  dengan sendirinya. Tahapan mendewasakan diri kelihatanya akan diwarnai dengan banyak sekali momen-momen yang sangat mendalam dan tertanam mengakar pada karakter diri kita. Kita harus yakin bahwa setiap pekerjaan dan masalah yang menyertainya, akan selalu menjadi bahan pelajaran terbaik setiap manusia. 

Kita melihat diri kita sendiri, betapa tidak jelasnya hidup ini. Setiap pagi, begitu banyak tanya yang terpikir oleh kita. Benar saja, hari ini aku sudah jadi apa?

Ketika menginjak usia 6-7 tahun. Kita mulai dikenalkan dengan kehidupan Taman kanak-kanak. Guru kita tidak pernah menuntut apapun pada kita. Tugasnya hanya bagaimana kita bisa belajar mengantri, buang sampah pada tempatnya, dan mungkin mengajarkan kita untuk tidak mengompol di kelas. Egoisme yang ada pada diri kita Cuma sebatas siapa yang menang pada permainan petak umpet.

Usia 7-13 tahun. Kita masuk pada fase mencoba mengambil tanggung jawab. Meskipun hanya sebatas mengerjakan tugas yang juga dikerjakan oleh orang tua. 

Kegagalan naik tingkat sebenarnya adalah hal yang wajar-wajar saja. Bangkitnya anak sekolah dasar sangat dipengaruhi oleh keluarga dan teman sekitarnya. 

Menjadi juara tentu kebanggan bagi sebagian orangtua. Tapi sekali lagi, di tahapan ini cita-cita kita masih begitu banyak. Tetap saja, kehidupan masa depan belum begitu penting. "Tidur siang benar-benar tanpa beban!"

Usia 14-16 tahun. Fase ini, kita mulai memahami masalah pada keluarga kita. Mulai dari masalah keluarga baik itu ekonomi ataupun konflik hingga krisis identitas pada diri. Masa dimana orangtua mulai membuka beberapa ruang kepada kita untuk mengenali diri sendiri dan orang lain dengan baik. 

SMP adalah awal dimana kita dikenalkan dengan organisasi. Di tahap ini juga, kita mulai ingin memiliki pengakuan dari orang lain. "Saya anak basket! Saya anak Pramuka! Saya anak sepakbola!"

Usia 16-19 tahun. Masa SMA adalah pembuktian karakter diri kita. Kita mulai handal dalam menjalani suatu keahlian. Tanggung jawab semakin berat. Sebagian sudah bisa membantu orang tuanya bekerja. Masa Insecure semakin bertambah ketika kita melihat teman-teman kita berkembang jauh. 

Orang tua kita mulai membicarakan kesuksesan teman-teman kita. Kakak tingkat yang sudah kuliah kelihatanya keren sekali. Personal Barnding kita nampaknya sudah makin jelas. 

Di masa ini, ada dua tipe orang. Pertama adalah orang yang memiliki semangat idealismenya tersendiri. Dan satu lagi ada yang sangat menurut pada orangtua. Tapi tetap saja, masa depan semakin menakutkan. Semalas-malanya orang yang tidak peduli dengan belajar pasti ada satu ketakutan di hatinya terhadap masa depan. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun