Mohon tunggu...
Sandy Sitorus
Sandy Sitorus Mohon Tunggu... PNS -

Senang untuk berbagi dan membantu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bulan Mei, Bulan Kesadaran Kesehatan Mental

18 Mei 2018   09:09 Diperbarui: 18 Mei 2018   09:40 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: alignable.com

Ini menunjukkan bahwa, cepat atau lambat, penyakit mental menjadi masalah bagi kebanyakan orang. Depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan obat-obatan adalah diagnosis yang paling umum dalam penelitian ini.

2. Jenis Kelamin Mempengaruhi Diagnosis Kesehatan Jiwa

Banyak dari kita pernah mendengar bahwa 1 dari 68 anak yang didiagnosis menderita autisme, mayoritas adalah laki-laki. Sebuah studi baru menunjukkan ini mungkin karena provider (alat pendeteksi) gagal mengenali tanda-tanda autisme pada anak perempuan. Alasannya? Rasa empati yang berbeda antar jenis kelamin.

Mereka yang autis sering tampak kurang memiliki rasa empati atau mengenali isyarat sosial. Menurut penelitian, anak perempuan lebih menunjukkan tanda-tanda empati. Para peneliti percaya anak perempuan menguasai keterampilan sosial jauh lebih kuat daripada anak lelaki. Jadi anak perempuan, secara sadar atau tidak, memiliki rasa sosial yang tinggi.

3. Di Seluruh Dunia, Depresi adalah Penyebab Utama Terjadinya Kecacatan

Penyebab utama terjadinya kecacatan bukanlah kanker ataupun nyeri kronis, melainkan depresi. Walaupun banyak orang menyadari hal ini, tingkat depresi bukannya semakin membaik; antara 2005-2015, tingkat depresi sebenarnya meningkat sebesar 18%. Dan kebanyakan orang, tidak mau melakukan terapi perawatan saat depresi melanda mereka.

4. Kesehatan Mental dan Fisik Tidak Terpisahkan

Bukanlah suatu hal yang baru kita ketahui bahwa kesehatan mental dan fisik saling mendukung. Akan tetapi, selama beberapa generasi, terjadi perubahan pemikiran, yang memisahkan antara mental dan fisik.

Contoh dimana kesehatan mental dan fisik itu sangat berhubungan; beberapa penelitian menunjukkan bahwa peradangan kronis dapat menyebabkan depresi.

Di sisi lain, penyakit mental dapat mempengaruhi kesehatan fisik, atau menyebabkan gejala nyeri kronis. Peran latihan dalam memerangi penyakit mental dicatat dengan baik. Orang yang memakai beberapa obat kemoterapi mungkin lebih rentan terhadap depresi, bahkan ketika para peneliti mengontrol efek yang sudah ada pada orang yang sudah menderita kanker.

Sebuah penelitian baru, menunjukkan bahwa untuk menurunkan risiko depresi, lebih disarankan mengkonsumsi makanan rendah lemak, daripada susu berlemak. Pikiran kita berada di otak, dan otak hidup di dalam tubuh. Itu dipengaruhi oleh apa yang kita makan, bagaimana kita menghabiskan waktu kita, dan kesehatan kita secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun