Mohon tunggu...
Teddy Triyadi Nugroho
Teddy Triyadi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - LP3ES/ Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

Cogito Aliquid// Menulislah Dengan Rendah Hati Tausosiologi.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Efektifkah Aksi Media di Tengah Pandemi?

2 Juni 2020   23:06 Diperbarui: 2 Juni 2020   23:09 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang Virtual saat Pandemi

Untuk itu dengan ramainya aksi media yang saat ini terjadi, bukan saatnya pemerintah menutup mata akan hal tersebut, dibutuhkan sebuah komunikasi dialektis antara masyarakat dan pemerintah dari aksi aksi di ruang virtual ini. 

Oleh karena itu sebenarnya pemerintah harus paham betul bahwa Negara kita adalah Negara demokrasi, persoalan kritik dan aspirasi masyarakat harusnya lebih diperhatikan terlebih dahulu. Yang biasanya pemerintah di demo besar-besaran oleh masyarakat, dengan kondisi yang sedemikian tentunya tak akan mungkin masyarakat dengan berani melakukan hal tersebut. 

Dengan dilakukannya PSBB bukan berarti aspirasi masyarakat juga dibatasi, Namun harus ada kepedulian lebih agar pada akhrinya aspirasi masyarakat dapat direspon sebagaimana mestinya.

Saat ini ruang publik masyarakat telah bergeser ke ruang virtual. Ruang publik sebagaimana dipopulerkan Habermas merupakan peninjauan historis terhadap diskusi-diskusi kritis sebagai respon dari realitas politik yang terjadi pada masyarakat di abad ke - 18. 

Ruang virtual seharusnya memberikan transformasi yang lebih luas, baik secara praktis maupun teoritis, terhadap bagaimana ruang publik itu terjadi di ruang virtual. 

Karakteristik internet sebagai medium, pengguna yang mengakses, hingga informasi yang didistribusikan dalam ruang (publik) virtual pada dasarnya menjadi titik perhatian untuk melihat bagaimana sesungguhnya karakter dari ruang publik di dunia virtual tersebut.

Perhatian tersebut harusnya diperhatikan pemerintah untuk lebih peka kepada masyarakatnya. Karena saat ini gerakan sosial yang biasanya bersifat aksi massa ditengah pandemic saat ini, kini memanfaatkan media-media sosial atau dapat dikatakan sebagai gerakan sosial baru yang lebih bersifat sehari-hari . 

Gerakan sosial baru dapat diartikan sebagai suatu perkumpulan yang inklusif dan diprakarsai aktor-aktor dan diikuti kelompok-kelompok yang secara sadar memobilisasi diri untuk bersama-sama memperjuangkan democratization of everyday life.

Aksi-aksi gerakan virtual yang dilakukan masyarakat tersebut berupaya menotice pihak tertentu dalam hal ini pemerintah agar lebih peduli dan memberikan kebijakan yang semestinya atau sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk itu berbagai pihak harus mulai beradaptasi dengan kondisi saat ini. Isu-isu yang menjadi pembahasan masyarakat harus segera direspon secara optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun