Pertemuan Tingkat Tinggi KTT ASEAN 2023 yang berlangsung di Jakarta telah sukses ditutup oleh Presiden Joko Widodo, menandai berakhirnya kepemimpinan Indonesia dalam organisasi tersebut. Sebagai tuan rumah, Indonesia berhasil mencetak prestasi gemilang tidak hanya dalam penyelenggaraan acara, tetapi juga dalam substansi perjanjian kerja sama global yang memberikan dampak positif bagi kawasan Asia Tenggara.
Salah satu pencapaian signifikan adalah perjanjian kerja sama ASEAN Comprehensive Economic Partnership Agreement (ASEAN-CEPA) dengan Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, dan negara lainnya. Indonesia juga berhasil menandatangani ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA), mendapat sambutan positif dari Australia dan Singapura.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan juga menyoroti keberhasilan dalam merumuskan kerja sama di bidang pangan, keamanan, digitalisasi, perdamaian kawasan, konektivitas, dan perdagangan. "Ke depannya, perdagangan diharapkan menjadi digital dan paperless, sementara kerja sama di bidang keamanan dan ketertiban akan terus diperkuat," ungkapnya. (Kemendag, 2023)
Pertemuan Tingkat Tinggi KTT ASEAN 2023 di Jakarta tidak hanya mencatat keberhasilan diplomasi dan kerja sama antarnegara, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya peran media sebagai garda terdepan dalam penyebarluasan informasi. Dalam acara besar tersebut, media muncul sebagai pusat komunikasi yang strategis, memberikan dampak positif bagi jurnalis dan masyarakat luas. Keberagaman fasilitas yang didapatkan oleh jurnalis tersebut juga bukan hanya untuk kenyamanan jurnalis, tetapi juga untuk mendukung mereka dalam menyebarkan informasi yang akurat dan efektif. Pujian datang dari seluruh jurnalis yang hadir, mencerminkan peran krusial media dalam memastikan berita yang disampaikan kepada masyarakat luas bersifat terpercaya.
Pentingnya peran media dalam event besar seperti KTT ASEAN 2023 tidak hanya terletak pada efisiensi penyelenggaraan acara, tetapi juga pada peran mereka dalam memerangi hoax, fake news, dan disinformasi yang mungkin muncul. Sebagai garda terdepan, peran media juga harus mampu menyalurkan informasi dengan cepat dan tepat, menjaga integritas berita, dan merangkul seluruh lapisan masyarakat untuk merasa lebih dekat dan terlibat dalam setiap prosesnya.(CNN, 2023)
Dan dalam berita yang langsung diberi tahu di kanal Kominfo , Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate mengajak para media untuk turut serta dalam menyebarkan informasi terkait Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 yang tengah berlangsung. Framing positif dari pemerintah mencerminkan upaya bersama antara instansi pemerintah dan media untuk menjadikan KTT ini lebih terjangkau oleh masyarakat luas.
Fokus pada fasilitas dan infrastruktur digital yang tersedia di Media Center untuk para jurnalis pun menjadi sebuah sorotan utama. Dengan layanan high-speed internet, fiber optik, 4G, dan 5G, Indonesia menunjukkan tekadnya untuk menghadirkan KTT ASEAN dengan dukungan teknologi mutakhir. Ini menciptakan suasana kemajuan dan kesiapan dalam penyelenggaraan acara tingkat tinggi tersebut.
Jumlah partisipasi aktif media menjadi poin terang, dengan 448 media yang telah terdaftar dan terverifikasi hingga waktu tertentu. Media luar negeri yang berdomisili di Indonesia, media asing dari luar negeri, serta media nasional memberikan kesan bahwa KTT ASEAN mendapat perhatian luas dan keragaman dalam liputannya.
Langkah-langkah lebih lanjut yang mencolok adalah niat Presiden Joko Widodo untuk melakukan site visit di Media Center dan menggelar konferensi pers resmi pada tanggal 13 Mei 2023. Dengan demikian, kepala negara menegaskan tingkat pentingnya acara tersebut, memberikan perhatian langsung yang tidak dapat diabaikan.
Dalam suasana harapan, Menkominfo menyampaikan keyakinannya bahwa fasilitas infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Media Center akan berkontribusi positif terhadap suksesnya KTT ASEAN. Dengan harapan akan "deliverables" yang dihasilkan selama dua hari KTT, pemerintah menyoroti nilai dan relevansi informasi yang dihasilkan, memandangnya sebagai elemen krusial yang perlu disampaikan kepada masyarakat.
Dan dalam hal ini bisa dilihat bahwasanya framing media dari Kominfo ini lebih cenderung untuk tidak melihatkan sisi kelemahan dari fasilitas dan kenyamanan dari para jurnalis, dan lebih menghighlight bahwasanya indonesia memiliki harapan baik untuk bisa memperlancar acara ktt asean ini dalam segi menyebarluaskan informasi yang tidak hoax dan bisa disebarluaskan ke dunia luar
