[caption id="attachment_367114" align="aligncenter" width="300" caption="Menjahit dan Pengecekan Bahan Kulit"]
Apalagi pangsa pasar tas Dowa sejak tahun 1994 s.d 2004 adalah ekspor ke Amerika dan Eropa, sehingga pengerjaannya sangat detail agar tak ada barang yang sudah dikirim reject, cetusnya. Yang dipakai sebagai bahan dasarnya adalah nylon lokal yang mutunya terjamin, dilengkapi dengan hardware atau asesoris tas berbahan stainless agar tak mudah rusak atau berkarat. Sejak tahun 2004 Dowa menancapkan kukunya ke pasar dalam negeri.
[caption id="attachment_367113" align="aligncenter" width="300" caption="Penambahan Asesoris"]
[caption id="attachment_367115" align="aligncenter" width="300" caption="Pemasangan Merek"]
Di dalam negeri walaupun harga tas ini terbilang lumayan mahal, ternyata peminatnya cukup tinggi. Mungkin ini disebabkan kualitas yang baik dan setiap wanita tak hanya cukup memiliki satu buah tas, kaum Hawa harus menyesuaikan tas dengan aksesori lain. Wanita mana yang nggak kalap melihat tas Dowa. Modelnya cantik dan up to date, dibuat disebuah desa di Kota Yogyakarta. Siapa sangka, dari tangan-tangan orang desalah tas lokal ini bisa membawa nama harum produk dalam negeri ke seantero dunia. Ternyata, tas Made in Indonesia pun nggak kalah dengan tas bermerek buatan asing.
[caption id="attachment_367116" align="aligncenter" width="300" caption="Pemasangan Resleting"]
Tas dengan desain Yogya asli, sederhana, rajutan etnik, unik, handmade warna-warna natural. Tas Dowa sangat bervariasi model dan warnanya. Untuk produk tas sendiri, Dowa memiliki beberapa macam tipe tas, yaitu faith, great year, grazie, optimist. Selain tas, Dowa juga menyediakan aksesoris, scarf, dompet. dan sebagainya.
[caption id="attachment_367117" align="aligncenter" width="300" caption="Penjahitan Bagian Luar Tas"]
[caption id="attachment_367120" align="aligncenter" width="300" caption="Display Tas Dowa"]
Nama Dowa sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya 'doa'. Nama itu pun akhirnya sukses mengantarkan pemiliknya menembus pasar global, disukai konsumen luar negeri. Di Amerika, hasil karya pengrajin tas Dowa dipatenkan dengan merek “The Sak”, sementara di Eropa tas rajut ini tenar dengan merek “The Read's”. Soal kualitas, rajutan merupakan warisan nenek moyang yang memiliki nilai artistik tinggi. Tak heran tas dengan merek dagang The Sak dan The Read’s berhasil melanglang buana. Sementara tas dengan merek dagang Dowa lebih dikenal di pasar lokal.
[caption id="attachment_367118" align="aligncenter" width="300" caption="Pengecekan Hasil"]