Mohon tunggu...
Tubagus Al Amin
Tubagus Al Amin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hidup dalam kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

AC-nya Cuma Angin Doang

2 Oktober 2014   18:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:39 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak cerita dimedia tulis maupun televisi, menyanjung PT KAI yang sudah merubah mindset transportasi kereta api dari yang semula nggak terurus menjadi moda yang elit, nyaman dan murah.



Kemarin selesai mengurus sesuatu di Bintaro, untuk kembali kekantor di Jalan Thamrin biar lebih cepet dan nggak kena macet. Kuputuskan menggunakan kereta commuter line, yang berangkat dari stasiun Jurangmangu pukul 16.40 menuju stasiun Tanah Abang.

1412224930660796695
1412224930660796695


Kenyamanan yang selama ini didengang-dengungkan, kemarin nggak kurasakan. Mesin pendingin ruang penumpang atau Air Conditionernya (AC) nggak berfungsi dengan baik. Yang keluar bukan udara yang sejuk namun hanya hembusan angin, dengan arus yang kecil. Seperti AC-ku dirumah yang sedang kehabisan freon. Padahal sore itu penumpang agak longgar, tapi dalam gerbong yang kunaiki udaranya terasa gerah. Nggak seperti kereta yang sudah dilengkapi AC.

14122246472112206359
14122246472112206359


Karena waktu perjalanan yang nggak terlalu lama cuma 24 menit, so aku nggak sempat ngecek suasana digerbong lain. Mudah-mudahan sih hanya gerbongku saja yang suasananya begitu. Aku yakin PT KAI dapat menjaga dengan baik asetnya, bukan cuma bisa membeli tapi nggak pandai merawat. Semoga.

14122249852029918522
14122249852029918522


Untuk operasional commuter line, semua fasilitas yang diberikan PT KAI sudah lebih baik, yang agak krodit cuma saat turun kereta dan mau keluar dari stasiun Tanah Abang, karena pintu masuk dan pintu keluar masih jadi satu. Nggak diatur serta diawasi dengan disiplin, sehingga penumpang yang akan naik dan turun berdesakan saling dorong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun