Mohon tunggu...
Tubagus Al Amin
Tubagus Al Amin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hidup dalam kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ngintip Dapur Pembuatan Bakpia di Pathok-Yogya

16 Januari 2015   18:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:01 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manis, legit, harum, dan gurih adalah kata yang sering terucap ketika pelanggan mencicipi kuliner yang satu ini. Rasa manis dan legit tercipta dari campuran kacang hijau impor dan gula sebagai isi bakpia. Sedangkan rasa gurih muncul dari kulit luar yang terbuat dari adonan tepung, dicampur dengan minyak nabati yang kemudian dipanggang menggunakan oven tradisional berbahan bakar areng.

14213822981762510489
14213822981762510489

Perpaduan rasa itu menimbulkan kenikmatan tersendiri dalam setiap gigitannya. Seiring dengan berkembangnya makanan ini dan banyaknya permintaan dari pelanggan, oleh sebab itu home idustri Bakpia 25 memiliki pegawai tetap 40 orang mulai dari kasir, marketing, hingga buruh yang tugasnya membuat bapkia. Kalau sedang peak season, seperti tahun baru dan menjelang idul Fitri. Pegawainya mesti ditambah dengan pegawai lepas harian karena permintaan meningkat.

14213823291613220865
14213823291613220865

Kini Bakpia tak hanya berisi kacang hijau saja, telah berkembang dengan berbagai  varian isi. Beragam bakpia yang ditawarkan dengan harga bervariasi, namun tentu saja kualitas juga berbeda. Bakpia kualitas baik hanya dibuat dengan bahan-bahan terbaik sehingga awet nggak mudah rusak disimpan dalam waktu tertentu serta kenikmatan rasanya nggak berubah.

Ingin mencicipi? atau sekedar ingin tahu cara pembuatannya? Silahkan berkunjung ke Yogyakarta khususnya ke daerah Phatok, buktikan kelezatannya. Perpaduan budaya dan industri rumah tangga, menjadikan bakpia buah tangan yang wajib dibeli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun