Apa yang ada dibenak anda ketika melihat foto lama yang diambil pada tahun 1800-an? Ada 2 tipe orang yang memaknai foto tersebut.Â
Si A mengatakan "Sungguh menarik bung! Ini daerah A? Wah beda sekali dengan yang sekarang!"
Si B mengatakan sebaliknya "Kenapa harus abu-abu? Tidak ada warnanya? Bosan begini melulu."
Dua tipe orang yang berbeda ketika menikmati sejarah, dan saya adalah tipe B. Jujur awalnya saya juga bertanya-tanya mengapa foto tersebut tidak ada warna?Â
Pertanyaan yang terus menerus berputar di pikiran saya semenjak kelas 7 SMP, lalu ketika saya duduk di kelas 9 SMP saya melihat sebuah potret orang dayak dengan latar belakang zaman dulu tetapi bewarna yang saat itu di-post oleh salah satu pengguna Facebook di beranda saya.Â
Saya penuh tanya dan keheranan, bagaimana teknologi zaman sekarang sudah bisa mendeteksi warna abu-abu foto tua itu?Â
Ternyata jawabannya adalahÂ
"Tidak ada teknologi yang dapat mendeteksi warna apa itu."
Lalu apa? Jawabannya adalah sangat sederhana, yaitu Photoshop. Pewarnaan ulang, begitulah istilahnya. Teknik ini memberi hawa baru bagi para penikmat foto sejarah (termasuk saya) ketika menjelajah, dan ternyata sudah banyak orang yang melakukan teknik tersebut.Â
Apakah ini sesuatu yang rumit? Tidak. Banyak tutorial di youtube yang memudahkan kalian untuk mempelajari teknik unik ini! Bahkan ada orang yang menggunakan sumber sejarah terlebih dahulu sebelum menentukan warna apa yang pas untuk pewarnaan.
Berikut adalah contoh-contoh dari teknik pewarnaan ulang tersebut.