Mohon tunggu...
Triana Dewi
Triana Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - hakuna matata

teacher-writer-blogger www.trianadewi.com @trianadewi_td

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama featured

Aulia Siska, Odapus Inspiratif, yang Tak Akan Pupus Karena Lupus

22 Mei 2015   08:52 Diperbarui: 10 Mei 2016   09:09 3272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_367057" align="aligncenter" width="300" caption="Graha Kupu Lamongan "]

14322577991692603754
14322577991692603754
[/caption]

Komunitas ini menggunakan nama Kupu karena pada tahap lanjut penyakit Lupus ini akan ada bercak merah berbentuk seperti  kupu-kupu (butterfly rush). Berdirinya Graha Kupu ini sebetulnya karena rasa keprihatianan Mbak Siska melihat teman-teman ODAPUS nya yang merasa seperti terbuang. Penyakit Lupus memang biasanya menyerang wanita usia produktif.  Seringnya mereka keluar masuk rumah sakit akhirnya membuat para wanita yang awalnya bekerja ini harus keluar dari pekerjaannya. Apalagi mbak Siska sendiri juga mengalaminya, menjadijobless dan kemudian membebani keluarga mereka dengan biaya rumah sakit dan biaya obat yang harus mereka minum seumur hidup, tentu membuat para ODAPUS ini semakin terpuruk.

[caption id="attachment_367058" align="aligncenter" width="300" caption="Mengundang Dokter Pemerhati Lupus (DPL) untuk memberi pengarahan kepada masayarakat sekitar"]

1432257918784225343
1432257918784225343
[/caption]

Mbak Siska akhirnya mengajak teman-temannya untuk membuat sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Karena sebagian besar mereka adalah perempuan, maka mbak Siska memutuskan membuat kerajinan tangan yang mudah buat mereka dan bisa dijual. Berbekal browsing di you tube dan ikut beberapa pelatihan akhirnya mbak siska bisa menciptakan beberapa kreasi cantik dari berbagai macam bahan. Jadilah bros cantik dari beraneka bahan.

[caption id="attachment_367059" align="aligncenter" width="300" caption="Beraneka macam bros hasil karya mereka"]

1432258018823224419
1432258018823224419
[/caption]

[caption id="attachment_367060" align="aligncenter" width="300" caption="Ketika akik booming, mbak Siska juga update dengan karyanya"]

1432258144271900704
1432258144271900704
[/caption]

Tetapi tidak semudah membalikkan telapak tangan, ibu dari dua putri cantik Amelia dan Mazaya ini justru ditentang oleh teman-teman ODAPUSnya sendiri. Seorang ODAPUS memang tidak boleh capek dan terforsir tenaganya. Mereka sangsi bahwa apa yang dilakukan mbak siska mengajak mereka untuk membuat kerajinan tangan justru akan menambah parah penyakit mereka, karena membuat kerajinan itu juga perlu ketekunan, kecermatan yang bisa mengakibatkan ketegangan syaraf dan berpengaruh pada penyakit mereka. Susah payah mbak Siska mencoba meyakinkan mereka.

[caption id="attachment_367061" align="aligncenter" width="300" caption="Sabar berbagi ilmu"]

14322582432072216212
14322582432072216212
[/caption]

Akhirnya untuk membuktikan bahwa mbak Siska mampu tetap eksis dan berprestasi dengan penyakitnya itu, dan bahwa keberadaan mereka sebetulnya diakui, maka mbak Siska rajin mengikuti lomba-lomba kerajinan tangan. Tidak sia-sia usahanya, pada tahun 2013 mbak Siska berhasil meraih penghargaan LIFETIME ACHIEVEMENT yang diadakan oleh SYAMSI DHUHA FOUNDATION di Bandung. Kemenangannya ini membuktikan bahwa mbak Siska tetap mampu berprestasi walaupun menderita penyakit Lupus. Teman-temannya kemudian mulai mempercayainya dan semakin rajin bergabung dalam komunitas mereka.

[caption id="attachment_367062" align="aligncenter" width="300" caption="Penghargaan yang diterimanya membuatnya semakin eksis saja"]

1432258312701377701
1432258312701377701
[/caption]

Tidak hanya itu saja penghargaan yang diraih oleh mbak Siska, pada tahun 2014 Siska berhasil meraih INSPIRING WOMANPRENEUR yang diadakan oleh WOMENPRENEUR COMMUNITY dan INDOSAT. Mbak Siska juga semakin aktif mengembangkan Graha Kupu Lamongan agar semakin dikenal dan bisa membantu banyak orang. Mbak Siska juga menghubungi para bidan di kabupaten Lamongan dan meminta mereka untuk melaporkan bila menemui pasien yang berciri-ciri seperti penderita Lupus.  Karena ternyata banyak pasien yang tidak paham bahwa mereka mengidap penyakit tersebut dan selalu datang ke rumah sakit dalam keadaaan yang parah dan bahkan banyak yang tak tertolong lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun