Selama ini, Bali dikenal dengan pesona alamnya yang menarik wisatawan dari seluruh dunia. Selain keindahan alamnya, Pulau Dewata juga diakui sebagai penghasil biji kopi arabika berkualitas tinggi.
Kopi Kintamani, yang terletak tidak jauh dari Pramana Zahill, berasal dari dataran tinggi Kintamani di Bali Utara. Kopi ini tumbuh subur di ketinggian 1.300 hingga 1.700 meter di sekitar Gunung Batur, menawarkan cita rasa unik berkat tanah vulkanik dan tumpang sari dengan pohon jeruk, yang memberikan aroma citrus yang khas.
Bagi petani kopi di Kintamani, budidaya kopi merupakan tradisi sakral yang berakar dalam warisan budaya mereka. Mengikuti sistem Subak Abian, para petani menekankan pentingnya keharmonisan antara manusia, alam, dan Sang Hyang Widhi. Selain menanam kopi berdampingan dengan tanaman jeruk, mereka juga menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, menggunakan pupuk organik tanpa pestisida atau bahan kimia. Rasa hormat mereka terhadap alam juga diwujudkan dalam ritual Wali Desa Adat, yang menghormati siklus hidup tanaman kopi.
Ritual ini terdiri dari enam upacara, dimulai dari persiapan tanam hingga panen, yang merayakan siklus hidup tanaman kopi dan mengekspresikan rasa syukur atas berkat yang diberikan.
"Ada enam upacara di sini. Yang pertama adalah Wali Ngaturin, untuk menentukan jumlah masyarakat yang akan menanam kopi. Kemudian Ngepitu, di mana kopi baru saja tumbuh pada bulan sasih pitu. Wali Neduh, adalah saat kopi mulai berbuah. Wali Ngebekin, ketika kopi sudah penuh. Nglamping, saat kopi siap panen. Terakhir, Nyumun Sari, di mana kami berterima kasih kepada Tuhan atas semua panen yang diberikan. Setiap ritual memiliki upakara dan penjornya masing-masing," ungkap Wayan Dharma, salah satu petani kopi di Desa Catur Kintamani.
Nikmati Kopi Kintamani dan rasakan cita rasa tradisi serta keahlian khas Bali. Menyruput Kopi Kintamani kemudian bukan sekadar ritual di pagi hari, tetapi juga merupakan penemuan cita rasa otentik Bali yang disertai rasa hormat kepada alam, dan syukur kepada Sang Pencipta.
 ###
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H