Seperti yang dikemukakan oleh ibu yang satu yang juga sebagai wali siswa di Griya Baca Jelita dan siswa kelas 5 SDN 2 Kebokura Sumpiuh, “Sebelum ada GBJ Doni (nama panggilan) sukanya bermain play station (PS) bahkan sampai maghrib, sekarang dengan adanya GBJ dia tidak lagi meminta uang untuk bermain PS, dia lebih suka menyisipkan uangnya untuk pergi ke Griya Baca Jelita guna mengerjakan tugas-tugas sekolah”.
Setelah beberapa bulan berjalan, dia lantas membuat sebuah koperasi mikro di teras rumahnya, adapun barang yang dijual antara lain alat tulis sekolah, kantor, kaos kaki, jajanan dan juga es yang sedang digandrungi masyarakat sekitar yaitu es capcin (capucino cinco).
Nampaknya bantuan tersebut tidak disia-siakan oleh GBJ, mereka langsung memilih bahan pustaka untuk GBJ alhasil sejumlah kebutuhanpun terpenuhi.
“yang penting kami usaha, apapun hasilnya kami terima dan alhamdulillah itu rezeki buat kami, kami mendapat bantuan tersebut beserta 8 TBM lainnya di kabupaten Banyumas”. Tuturnya.
Selain belajar dan les mapel umum, dibuka juga les musik (orgen dan gitar) yang sampai saat ini baru ada 6 orang. Adapun total siswa yang belajar di GBJ berkisar 28-30 anak setiap harinya.
“kami bergabung dengan FTBM Banyumas, dan alhamdulillah kami mempunyai semangat baru, kami juga bercita-cita menjadikan GBJ ini sebagai rumah pintar”. Terangnya. (9/12/2016)
“kami juga membuka les musik, saat ini baru 6 orang, total siswa kami sekitar 28-30 anak setiap harinya”, imbuhnya.
Dia juga berbagi kiat-kiat dalam meningkatkan minat baca masyarakat, antara lain mengidentifikasi permasalahan yang ada di masyarakat, menentukan jenis kegiatan pelibatan masyarakat dengan memanfaatkan literatur yang ada di griya baca dan menentukan sasaran kegiatan.