Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies, di Antara Pelaporan ke Bawaslu dan Lanjutan Penyelidikan KPK

8 Desember 2022   14:21 Diperbarui: 8 Desember 2022   14:36 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ADA dua peristiwa yang berhubungan dengan Anies Rasyid Baswedan dan terjadi secara berturutan. Sebuah kebetulan? Bisa ya dan bisa juga tidak. Pertama, adanya pelaporan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) yang dilayangkan oleh Aliansi Pemuda Cinta Demokrasi (APCD) mengenai kampanye Anies di sebuah tempat ibadah di Aceh, 2 Desember 2022. 

Yang kedua, adanya penjelasan dari Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengenai keberlanjutan penyelidikan kasus dugaan korupsi Formula E.

Pelaporan ke Bawaslu disampaikan APCD pada Rabu (7/12), di mana APCD menyebut Anies telah melakukan kampanye di tempat ibadah saat mengunjungi Aceh awal Desember lampau. Bawaslu meminta APCD melengkapi berkas laporannya dengan bukti-bukti terkait.

Sebelumnya, Anies juga pernah dilaporkan ke Bawaslu atas dugaan kampanye terselubung pada September silam. Ia dilaporkan karena penyebaran tabloid KBA News yang berisi artikel berbagai pencapaian Anies di DKI Jakarta.

Bawaslu menolak laporan tersebut. Mereka beralasan peserta Pemilu 2024 belum ditetapkan sehingga belum terdapat dugaan pelanggaran pemilu.

Sejak dideklarasikan sebagai bakal calon presiden (bacapres) untuk Pilpres 2024 oleh NasDem pada 3 Oktober, mendahului masa purnatugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta sejak 16 Oktober, Anies memang langsung tancap gas menggelar sosialisasi.

Anies, dengan dukungan penuh NasDem, tak hanya menjalin komunikasi dengan sejumlah tokoh yang digadang-gadang bisa menjadi pendampingnya sebagai cawapres. Akan tetapi juga secara masif melakukan kunjungan ke berbagai daerah, dari daratan Jawa hingga kawasan Sumatera.

Kepergiannya selalu diiringi elit Nasdem, disambut kader dan akar rumput partai besutan Surya Paloh itu, sehingga tak heran jika menumbuhkan angggapan bahwa dia sudah melakukan kampanye, mendahului proses yang ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
 
Masif atau agresifnya gerakan Anies ini bukannya tidak berisiko. Sebelum munculnya pelaporan perdana ke Bawaslu tadi, elit Partai Gelora Fachri Hamzah sudah lebih dulu mengkritisi berbagai manuver yang dilakukan gubernur Jakarta 2017-2022 itu.

Apapun kata Anies dan NasDem, tegas Fachri Hamzah, Anies tetap saja sudah melakukan kampanye terselubung yang dikemas dalam bentuk sosialisasi atau pengenalan ke publik.

Sosialisasi pengenalan sosok Anies kepada masyarakat ini, sebagaimana dikemukakan Ahmad Ali dari NasDem, memang dilakukan secara simultan. NasDem sebagai partai pengusung memiliki tanggung jawab mensosialisasikan Anies agar masyarakat mengenali calon pemimpin mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun