Pada Pemilu 2019, PKS bergabung dengan Gerindra. Faktor sejarah itu yang tampaknya menjadi salah satu pertimbangan penyatuan kembali mereka, seperti diisyaratkan Fadli Zon dan Sufmi Dasco Ahmad. Keduanya menegaskan, sesungguhnya mereka tak pernah bercerai. Mereka tetap bertemu di parlemen, kendati PKS berada di luar koalisi dengan pemerintah.
Spekulasi mengenai bergabungnya PKS dengan KIR atau KIB, di satu sisi menegaskan adanya komunikasi politik di antara partai-partai yang masih berjalan dinamis. Semua kemungkinan masih bisa tetap terjadi hingga menit akhir pendaftaran capres dan cawapres di KPU, pada pertengahan September 2023 mendatang.
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, tidak menutup peluang rujuk dengan Gerindra dan sekaligus bergabungnya PKS dengan KIR pada kontestasi akbar politik 2024 itu. Ia juga mengiyakan dinamika politik yang terus berkembang.
Karena dinamika yang terus berkembang itu tetap masih sulit diprediksi kepastian PKS melebur ke KIR atau KIB. Itu juga yang menjadi keyakinan kubu Demokrat. Semua kemungkinan masih bisa terjadi. Juga, kemungkinan PKS tetap bersama Demokrat dan NasDem, lalu mendeklarasikan KP. Dan, Demokrat juga tak bisa bersikap apa-apa seandainya memang PKS memilih bergabung dengan KIR atau KIB.
Yang pastinya terpukul tentulah NasDem. Namun, NasDem bergeming, tak yakin dengan kemungkinan bergabungnya PKS dengan KR atau KIB. Kubu NasDem yakin jika PKS tak goyah dengan rayuan apapun...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H