"Keketuaan Indonesia diharapkan mampu meminimalisir berbagai dampak dari disrupsi tersebut di atas, sekaligus mampu membawa ASEAN menjadi organisasi yang lebih efektif dan memiliki peran yang lebih besar sebagai lokomotif stabilitas dan kesejahteraan di kawasan pada berbagai isu, seperti perubahan iklim, keamanan siber, ekonomi digital, dan disrupsi regional supply chain. Indonesia perlu menciptakan fondasi kerja sama yang kuat sebagai suatu bentuk legacy agar ASEAN dapat menghadapi segala bentuk tantangan secara agile sebagai satu kawasan," demikian antara lain dikemukakan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, sebagaimana dikutip dari situs resmi Kemenko Perekonomian.
Pada isu ekonomi, prospek pasar tenaga kerja di kawasan mulai menunjukkan tren pemulihan pada tahun 2022 dan diperkirakan akan berlanjut pada tahun 2023. Berdasarkan laporan ASEAN BioDiaspora Virtual Center (ABVC) per 1 Maret 2022, sekitar 72 persen penduduk ASEAN telah menerima vaksinasi Covid-19 penuh dan telah memenuhi target yang dicanangkan WHO pada angka 70 persen.
Pada isu Sosial-Budaya, pelonggaran restriksi dan pembukaan perbatasan antar negara dapat meningkatkan mobilitas masyarakat sehingga berbagai program people-to-people di ASEAN dapat bergulir kembali. Kondisi-kondisi ini dapat menjadi pendorong utama program pemulihan ekonomi di kawasan agar dapat kembali stabil dan bahkan melampaui angka-angka indikator pertumbuhan ekonomi yang sehat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika menghadiri Pertemuan ASEAN Economic Community Council (AECC) / Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ke-19 beberapa waktu lalu mengatakan bahwa Indonesia dan ke-9 negara anggota ASEAN lainnya tetap berkomitmen melaksanakan integrasi ekonomi ASEAN menuju ASEAN yang maju dan modern, melalui implementasi Prioritas Tahunan AEC 2025.
Airlangga Hartarto turut serta mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Upacara Penutupan KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 sekaligus proses Handover Chairmanship dari Kamboja ke Indonesia, di Phnom Penh, Minggu (13/11/2022) kemarin. Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo secara simbolis menerima palu dari Perdana Menteri Kamboja Hun Sen sebagai penanda bahwa Indonesia telah menjadi Ketua ASEAN.
"Sebuah kehormatan bagi Indonesia menjadi Ketua ASEAN tahun 2023. Keketuaan Indonesia akan menjadikan ASEAN Matters: Epicentrum of Growth," ungkap Presiden Joko Widodo saat memulai pidato menerima estafet Keketuaan ASEAN dari Kamboja, sebagaimana dikutip berbagai media.
ASEAN harus menjadi kawasan yang stabil dan damai, serta menjadi jangkar stabilitas dunia. Lebih lanjut, ASEAN juga harus konsisten menegakkan hukum internasional dan tidak menjadi proksi siapapun. ASEAN harus menjadi kawasan yang bermartabat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi.
Seperti dilaporkan media, Presiden Joko Widodo menginginkan ASEAN harus memperkuat diri untuk menjadi kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan. Di sisi lain, peningkatan kapasitas institusi ASEAN juga menjadi perhatian, agar mampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan.
"ASEAN 2045 harus lebih adaptif, responsif, dan berdaya saing. Semua itu harus diperjuangkan dengan cara ASEAN yaitu konsisten dengan semangat kerja sama serta menjalankan Piagam ASEAN seutuhnya," tegas Presiden Joko Widodo.
Untuk mencapai tujuan tersebut dan sekaligus menghadapi tantangan ke depan, diperlukan dukungan penuh dari seluruh negara anggota ASEAN. Presiden Joko Widodo mengundang seluruh pemimpin ASEAN untuk hadir pada KTT ASEAN di Indonesia di tahun depan....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H