Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dzikir dan Sholawat Haul Ki Ageng Gribig, Airlangga Berdoa Indonesia Selamat dari Ancaman Krisis dan Bahaya

16 September 2022   10:58 Diperbarui: 16 September 2022   11:45 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Airlangga Hartarto bersaama  Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf saat dzikir dan sholawat Haul Ki Ageng Gribig. (Foto: Menko Perekonomian).

Airlangga lalu menceritakan asal mula tradisi Yaqowiyu, yang menjadi wujud dari salah satu cara dakwahnya dengan membagikan apem kepada masyarakat sambil membaca wirid "Yaa Qawiyu" yang bermakna memohon kekuatan dari Allah SWT.

Airlangga menyebut tradisi sebaran apem Yaqowiyu mengandung nilai-nilai yang dapat menjadi pedoman garis perjuangan bagi masyarakat dalam mengemban amanah. Nilai-nilai yang diajarkan Ki Ageng Gribig bisa menjadi pegangan bagi semua.

Airlangga kemudian menjabarkan kembali filosofi dari APEM Yawowiyu tersebut, yakni A untuk akar sejarah yang kuat guna menjaga tradisi budaya dan warisan pahlawan bangsa. P untuk persatuan dan kesatuan guna menjaga dan menanamkan nilai toleransi, kerukunan, dan kebhinekaan. E untuk ekonomi kerakyatan sehingga pembangunan ekonomi harus ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. M  untuk masyarakat maju, beragama, berakhlakul karimah, dan maju secara ilmu pengetahuan.

Tradisi Yaqowiyu tentunya bukan sekadar menjadi kebanggaan Airlangga, akan tetapi sudah menjadi kebanggaan masyarakat Jatinom, Klaten, sejak ratusan tahun silam. Tradisi Yaqowiyu menjadi cermin kearifan lokal yang merangkum aktivitas religi sekaligus budaya. Sebagai cermin kearifan lokal gelaran religi dan budaya yang diwarnai sebaran kue apem mampu memicu kembali pulihnya perekonomian masyarakat Jatinom, Klaten.

Airlangga Hartarto rutin menghadiri perayaan tradisi Yaqowiyu setiap tahunnya, sebagai salah satu cara untuk ikut serta menjaga tradisi dan menghormati budaya warisan leluhur. Apalagi, tradisi Yaqowiyu pertama kali diperkenalkan oleh leluhurnya sendiri, yakni Ki Ageng Gribig tersebut.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun