Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Besok, Puncak Perayaan Tradisi Yaqowiyu

15 September 2022   08:52 Diperbarui: 15 September 2022   09:07 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pemprov Jateng


Kue Apem Yaqowiyu yang akan disebarkan ke masyarakat. Foto dari sebaran kue apem perayaan puncak Yaqowiyu beberapa tahun silam.

TIDAK terasa perayaan puncak Yaqowiyu 2022 sudah di depan mata. Satu hari lagi menuju perayaan puncak tradisi Yaqowiyu di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Tepatnya, besok, yakni Jumat, 16 September 2022. Para peziarah dari luar kota, mulai dari Magelang, Demak, hingga kota-kota di Jatim seperti Tuban, sudah berdatangan dan membaur bersama masyarakat sekitar.

Setelah dua tahun terakhir tradisi Yaqowiyu yang biasa ditandai dengan sebaran berton-ton kue apem digelar secara sangat sederhana dan virtual karena karena pandemi Covid-19, perayaan Yaqowiyu di pertengahan Bulan Sapar 2022 Masehi ini diselenggarakan kembali secara besar-besaran. 

Sejak Kamis pekan lalu, 8 September, perayaan Yaqowiyu sudah dimulai dengan kumandang dzikir dan tahlil. Jatinom kembali bergairah. Wisata religi melalui perayaan tradisi Yaqowiyu kembali menghidupkan perekonomian di sana.

Warga sekitar kembali bersemangat, karena Yaqowiyu membuat perekomian Jatinom dan umumnya Klaten kembali bangkit. Tradisi yang sudah berjalan sejak ratusan tahun lalu itu, lebih menekankan pada silaturahim antar warga, saling memaafkan, saling bergotong royong, berbagi, kebersamaan dan saling mendoakan. Tentunya juga dengan berdoa bersama untuk keselamatan, keberkahan dan mencari ridla dari Tuhan.

Tahun silam, meski digelar apa adanya atau sederhana, ada Zikir Kebangsaan, yang dikumandangkan ke langit sebagai doa keselamatan agar dijauhi dari musibah karena pandemi Covid-19 yang berkepanjanga.

Zikir dan doa, menjadi pedoman dari Ki Ageng Gribig, ulama penyebar agama Islam di wilayah Jatinom. Ki Ageng Gribig juga dikenal sebagai salah satu bangsawan Majapahit, putra Prabu Brawijaya yang banyak belajar agama Islam hingga ke Tanah Suci dan menunaikan ibadah haji di Mekah.

Kearifan lokal yang ditularkan Ki Ageng Gribig itu menjadi nilai-nilai luhur yang dipegang masyarakat sekitar tanpa terkotak-kotak dengan pembatasan lain yang sering disematkan. Misalnya, kue apem yang disebarkan, yang keseluruhannya mencapai empat ton lebih, dibuat secara bergotong royong oleh warga. Masing--masing warga membuat dan menyerahkan tanpa membedakan siapa-siapa di antara mereka.

Dari penelusuran penulis, kue apam atau apem berasal dari kata affan atau affuwun yang artinya memaafkan. Filosofinya, ini ajakan untuk menebarkan sikap saling memaafkan diantara sesama. Tradisi ini juga menguatkan rasa persaudaraan di antara warga, dan bahkan menjaga ikatan antara warga dan desanya. Hal itu, sangat terlihat pada saat pelaksanaan upacara tradisi Yaqowiyu. Banyak warga yang tengah merantau, menyempatkan diri untuk 'mudik' pada hari pelaksanaan Yaqowiyu.

Warga sekitar dan pendatang tidak sekadar menonton tetapi tetap melibatkan diri dalam rangkaian kegiatan Yaqowiyu. Meski bernuansa keagamaan (Islam), tradisi ini dapat diterima masyarakat sekitarnya. Karena itu, Yaqowiyu layak untuk tetap dipertahankan keberadaannya dan keberlangsungannya. Ini adalah kepiawaian seorang ulama di masa lalu yang mampu memandang masa depannya yang jauh, Ki Ageng Gribig.

Dari berbagai keterangan yang dihimpun penulis, di masa lalu memang ada sekelompok kecil yang 'berusaha untuk menghalangi' kegiatan budaya yang bernuansa keagamaan itu. Namun demikian, hal itu tertepis dengan sendirinya. Apalagi, tradisi Yaqowiyu itu tidak bisa hanya dipandang sebagai kegiatan upacara tradisi semata karena di dalamnya juga memiliki arti ekonomis di kalangan masyarakat setempat.

Di samping itu, para pegiat agama Islam berpendapat bahwa Yaqowiyu merupakan salah satu asmaul khusna, yang artinya Allah yang Maha Kuat. Dengan mewiridkan itu, semua berharap diberi kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan dan cobaan. Karena itu, tradisi itu dari sisi subtansi masih relevan sebab tantangan saat ini justru sangat kompleks dan multidimensional.

Dari sisi kebudayaan, tradisi itu memiliki relevansi untuk terus berpijak pada kearifan lokal di tengah menguatnya politik identitas yang mengarah ke disintegrasi sosial.Tradisi itu diyakini bukan hanya satu komunitas, melainkan juga masyarakat secara luas. Artinya, ada pengetahuan kolektif di situ, diwariskan secara kolektif sehingga nilai-nilainya cukup terjaga. Hanya saja memang dibutuhkan kontekstualisasi.

"Saya kira tradisi Yaqowiyu ini akan terus diterima," sebagaimana disampaikan Muhammad Mustafid, biasa dipanggil Gus Mustafid, Pengasuh Pesantren Mahasiswa Aswaja Nusantara Mlangi Yogyakarta, terkait dengan kontekstualisasi Yaqowiyu.

Terkait dengan kontekstualisasi tersebut, penulis ingin menelisik pandangan Airlangga Hartarto, yang merupakan salah satu dzurriyah (keturunan) dari Ki Ageng Gribig. Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menyatakan perayaan Yaqowiyu merupakan metode dakwah yang diwariskan Ki Ageng Gribig dan dijadikan pedoman hidupnya. Artinya, Airlangga menyerap filosofi yang diajarkan leluhurnya tersebut, Ki Ageng Gribig.

Kita ketahui bahwa Airlangga hadir langsung pada setiap perayaan tradisi Yaqowiyu, demikian juga untuk tahun ini. Kamis ini tampaknya ia sudah berad di Jatinom.

Dari penelusuran yang diperoleh penulis, metode dakwah apem Yaqowiyu senantiasa dilestarikan dan selalu diceritakan dalam keluarga Airlangga secara turun temurun, sampai anak dan cucu. Hal itu menjadi pedoman hidupnya, bahwa dalam mendampingi masyarakat, terutama untuk mengajak kepada kebaikan beragama, kita harus menggabungkan hal yang illahiyah, hubungan kepada Allah, budaya masyarakat sekitar, dan membantu kebutuhan ekonomi masyarakat.

Dakwah apem Ki Ageng Gribig yang senantiasa dijaga keluarganya kemudian ditafsirkan menjadi warisan nilai-nilai leluhur. Airlangga kemudian menjabarkan kata APEM menjadi beberapa nilai. 

Ini filosofi dari kata Apem yang penulis kutip dari pernyataan Airlangga kepada media.

A artinya Akar sejarah yang kuat, berarti menjaga tradisi, budaya, dan para pahlawan bangsa. P artinya Persatuan dan kesatuan, yaitu menjaga, menanamkan nilai-nilai toleransi untuk menjaga kerukunan, kemajemukan dan kebhinekaan. E artinya Ekonomi kerakyatan, pembangunan ekonomi harus dipusatkan untuk kemakmuran rakyat dan ini termasuk di dalamnya tradisi membuat apem mendorong usaha menengah kecil untuk memproduksi di dalam negeri.

Di Klaten dan dikonsumsi oleh Klaten juga, ini suatu hal yang luar biasa. M artinya Masyarakat yang maju, beragama, dan berakhlaqul karimah, terciptanya masyarakat yang maju berilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan iman dan takwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, sehingga terwujudnya peradaban yang ideal.

Nilai-nilai APEM itulah yang menjadi garis perjuangan Airlangga Hartarto di mana pun berada, sekaligus menjadi amanah keluarga untuk dijalankan dan diemban. Ki Ageng Gribig, leluhur Airlangga, semasa hidupnya tidak hanya aktif menyebarkan agama, namun juga berjuang melawan penjajahan, untuk membebaskan rakyat Indonesia.

Nilai-nilai perjuangan Ki Ageng Gribig itu menjadi inspirasi bagi Airlangga, untuk melanjutkan perjuangan leluhurnya. Airlangga berharap bisa tetap teguh menjaga nilai-nilai yang diajarkan oleh leluhurnya tersebut, termasuk di masa kini, memulihkan perekonomian Indonesia sehingga masyarakat bisa sejahtera.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun