Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era ini telah menciptakan banyak hal, tujuannya untuk memudahkan manusia dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaannya serta menjalankan aktivitasnya. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, peningkatan teknologi hampir menjadi kebutuhan pekerjaan manusia, salah satu contoh perkembangan teknologi yang begitu pesat adalah sistem informasi.
Pemanfaatan sistem informasi e-learning berbasis web merupakan salah satu kemajuan terkini yang memungkinkan institusi pendidikan untuk menyelenggarakan pembelajaran online melalui platform digital. Ini menggantikan atau melengkapi pembelajaran tatap muka. Keberhasilan proses pembelajaran tidak hanya tergantung pada pendidik dan peserta didik, tetapi juga dipengaruhi oleh perangkat pembelajaran yang digunakan untuk bergerak ke arah itu.
Tulisan ini berupaya mengevaluasi sistem e-learning berbasis web secara mendalam dengan menggunakan model PIECES. Penulis akan menganalisis keuntungan dan kekurangan menggunakan sistem e-learning, termasuk peningkatan aksesibilitas, efektivitas biaya dan pemanfaatan sumber daya yang efisien. Mengevaluasi efektivitas, keandalan dan kegunaan sistem informasi e-learning berbasis web sangat penting untuk meningkatkan pembelajaran.
Dengan mengevaluasi sistem informasi e-Learning berbasis web menggunakan model PIECES, diharapkan tulisan ini dapat memberikan gambaran tentang keuntungan dan tantangan penerapan dan penggunaan sistem informasi e-Learning. Hasil asesmen ini dapat memberikan wawasan berharga bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran daring.
E-learning merupakan suatu alat pembelajaran yang memanfaatkan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dapat berfungsi sebagai media interaksi antara guru dan siswa serta sarana penyederhanaan penilaian pembelajaran.
Evaluasi sistem informasi adalah proses menggali dan memahami sejauh mana suatu kegiatan implementasi informasi dilaksanakan secara sistematis, baik dilihat dari perspektif persepsi, pengguna, organisasi, maupun sistemnya (Hakam, 2016). Evaluasi sistem informasi melibatkan proses sistematis untuk menilai kinerja, efektivitas, keandalan, keamanan, dan kecukupan sistem informasi yang ada. Tujuan evaluasi sistem informasi adalah untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sistem, mengidentifikasi area untuk perbaikan, dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan kegunaan sistem informasi dalam mendukung tujuan organisasi atau lembaga.
Metode PIECES merupakan metode analisis yang digunakan sebagai dasar untuk memperoleh pertanyaan yang lebih spesifik. Dalam menganalisis suatu sistem biasanya dianalisis dari beberapa aspek seperti kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi dan pelayanan (Maulana & Salim, 2021; Pratiwi & Susanti, 2021; Prayogi et al., 2021).[1]
Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa MAS Terpadu Al Irsyad yang berjumlah 40 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 19 orang. Berikut adalah hasil dari penelitian ini:
Â
- Karakteristik Responden
Tabel 1. Karakteristik Responden
 Terlihat dari tabel bahwa responden penelitian ini sebagian besar adalah laki-laki (57,9%) dan perempuan (94,7%).
- Evaluasi sistem e-learning berbasis web MA Terpadu Al Irsyad menggunakan model PIECES.
Tabel 2. Sistem E-learning Berbasis Web di MAS Terpadu Al-Irsyad Kota Sukabumi
Berdasarkan tabel, sistem e-learning MAS Al-Irsyad yang terintegrasi, dari segi kinerja, 66,7% termasuk kategori kurang baik, 72,2% informasi, 100% ekonomi termasuk kategori baik, 61,2% tingkat kontrol, 55,6% untuk efisiensi, 55,6% untuk pelayanan adalah 61,2%.
Â
Pembahasan
Performance menjadi variabel pertama dalam metode analisis PIECES karema memainkan peran penting dalam menilai apakah suatu proses atau prosedur yang ada masih layak untuk meningkatkan kinerja dan memahami keandalan sistem informasi dalam mencapai tujuan yang dimaksudkan (Muliansah dan Budihartanti, 2020).
Â
Performa sistem e-learning di MA Al Terpadu Al Irsyad belum sepenuhnya mendukung proses pembelajaran. Karena terdapat beberapa masalah yang perlu diperbaiki supaya meningkatkan kinerja sistem e-learning. Dengan adanya sistem e-learning yang memiliki keterbatasan maka itu akan mempengaruhi kualitas dan efektivitas dalam proses pembelajaran, juga bisa menjadi tantangan bagi pengguna dalam memanfaatkan sistem e-learning karena kinerja yang buruk, maka dari itu perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan performa sistem e-learning agar memaksimalkan manfaat yang besar dalam proses pembelajaran.
Terkait informasi, sistem e-learning MAS Terpadu Al Irsyad telah memberikan informamsi yang cukup memadai bagi pengguna dan mereka dapat mengakses serta melihat informasi yang mereka butuhkan, sehingga proses pembelajaran didukung dan menjadi efektif karena informasi yang disajikan diperbarui secara berkala utuk menjaga keaktualan materi yang lebih update.
Dalam aspek ekonomi pada sistem e-learning ini, MA Terpadu Al Irsyad memiliki efisiesi yang signifikan sehingga hal ini bisa menguntungkan sekolah atau lembaga. Juga bisa menjadi nilai tambah yang signifikan secara finansial dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam tabel di atas menunjukan bahwa perlu adanya peningkatan pengendalian terhadap penggunaan dan aksebititasnya agar memastikan penggunaan yang terkendali dan sesuai dengan kebijakan yang ada. Kemudian agar sistem dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman dan terlindungi maka perlu untuk memperkuat sistem pengendalian akses atau manajemen akses. Agar tidak ada pelanggaran kebijakan atau masalah keamanan maka perlu adanya monitoring dan pemantauan aktivitas pengguna. Agar pengguna bertanggung jawab dalam menggunakan e-learning maka wajib diadakan pelatihan dan pendidikan tentang kebijakan prosedur yang berlaku.
Tingkat efficiency sistem e-learning di MA Terpadu Al Irsyad tidak optimal, karena sistem memiliki keterbatasan dan kurang memadai dalam hal efisiensi penggunaan sumber daya, maka perlu upaya untuk mengoptimalkan sumber daya dan meningkatkan efisiensi.
Sistem e-learning ini masih memiliki keterbatasan fungsional yaitu dalam fitur atau fungsi layanan yang disediakan yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Pengguna akan mengalami masalah jika sistem tidak memberi respon secara cepat terhadap permintaan pengguna. Maka perlu upaya perbaikan agar meningkatkan dan mengoptimalkan layanan untuk memenuhi kebutuhan penguna. Dengan melayani peningkatan kebutuhan pengguna, sistem e-learning di MA Terpadu Al Irsyad dapat menjadi sarana proses pembelajaran yang lebih efisien dan membawa manfaat yang lebih maksimal bagi pengguna atau komunitas pendidikan secara luas.
Â
Referensi
 Cahyani, Anggita Pramesti Putri, Fahmi Hakam, and Fiqi Nurbaya. "Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) Dengan Metode Hot-Fit Di Puskesmas Gatak." Jurnal Manajemen Informasi Dan Administrasi Kesehatan (JMIAK) 3, no. 2 (2020): 20--27. https://doi.org/10.32585/jmiak.v3i2.1003.
Â
Pauliana, Thomas Ermidawati. "Berbagai Model Inovasi Pmbelajaran Dengan Dukungan Teknologi Informasi." Seminar Internasional Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi Di Indonesia, no. ISSN 1907-2066 (2007): 9--16.
Â
Tarigan, Sylva Flora Ninta, and Tri Septian Maksum. "Pemanfaatan Layanan Sistem Informasi E-Puskesmas Dengan Menggunakan Metode Pieces." Jambura Health and Sport Journal 4, no. 1 (2022): 29--36. https://doi.org/10.37311/jhsj.v4i1.13446.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H