Di saat dirinya sedang menikmati teh yang dibuatnya, sebuah panggilan masuk melalui ponsel fleksibel hologram miliknya. Ternyata, salah satu teman Hana meneleponnya.
"Han, sibuk gak?"
"Kenapa?"
"Ayo main! Wisata luar angkasa sudah dibuka lagi, nih!"
Wisata luar angkasa, sebuah bentuk pariwisata baru di Dymos. Objek wisata ini menyajikan penjelajahan luar angkasa dengan menggunakan kapal luar angkasa berteknologi canggih. Banyak orang yang tertarik dengan wisata luar angkasa, tak terkecuali Hana. Tanpa pikir panjang ia pun menyetujui ajakan temannya dan bergegas untuk bersiap sebelum pergi.
"Mau ke mana?" Ciko bertanya dengan nada penasaran.
"Wisata luar angkasa sudah dibuka, aku dan temanku mau ke sana. Kamu mau ikut?" balas Hana yang dijawab dengan gelengan kepala oleh sang adik, "oke, kalau begitu kamu di rumah saja ya. Kabari aku kalau terjadi sesuatu."
Ciko menganggut-anggut, Hana pun kemudian segera pergi ke kamar dan mengganti pakaiannya. Untuk dapat menikmati wisata luar angkasa ia harus menggunakan pakaian tipis karena di dalam kapal luar angkasa nanti ia diwajibkan untuk memakai baju astronot dan tabung oksigen sebagai bentuk jaminan keamanan dan keselamatan pengunjung.
Perempuan itu pun lantas melangkahkan kakinya keluar rumah dan mengeluarkan hoverboard lipat miliknya, lalu mengatur kecepatan hoverboard sebelum akhirnya ia pergi ke tempat yang sudah ia tetapkan bersama temannya. Dari atas hoverboard-nya, Hana mengamati sekeliling. Lingkungan di Dymos masih sangat terjaga.Â
Tidak ada sampah atau kotoran di sepanjang jalan. Orang-orang di sini benar-benar menjaga dan memperhatikan lingkungan. Ya... lagi pula bukankah kita harus belajar dari pengalaman agar kejadian di Bumi tidak kembali terulang di Dymos? Toh, pada akhirnya kita merawat lingkungan hari ini untuk kehidupan yang lebih baik esok hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H