Mohon tunggu...
Tawakkul Shabru
Tawakkul Shabru Mohon Tunggu... Profesional -

Dear Kompasianers, mari bersama wujudkan Indonesia lebih maju! –Exemplary Reader Award, 1993. –West Sumatera Indonesia Tourism Ambassador, 2003.–The originator of Asosiasi Duta Wisata Indonesia (ADWINDO). –Founder of Salam Perikanan and Komunitas Cinta Lingkungan. –Italian Government Scholarships Award, 2007.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekeping Cerita yang Belum Usai

18 Agustus 2017   22:45 Diperbarui: 18 Agustus 2017   22:52 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak tahu sungguh apakah ini yang disebut cinta? yang kutahu, telah kuberikan segala kemampuanku untuk membangunmu lebih maju. Segalanya, bahkan sampai melupakan kepentingan diriku sendiri. Tak hitung kesedihan dan nasehat yang datang kepadaku di masa lalu karena berjuang untukmu. Dan di masa itu, aku selalu bisa tersenyum dan menahan kepedihan itu untuk diriku sendiri. Lalu mengapa sekarang aku harus menangis?

Jika kau bertanya mengapa aku bertahan pada rasa kasihku padamu, itu karena kebahagiaanmu adalah juga kebahagiaanku. Kepedihanmu adalah kepedihanku. Deritamu adalah deritaku. Kesengsaraanmu adalah kesengsaraanku. Karena itu aku berjuang, senantiasa berupaya untuk berbuat baik bagi segala lapisan masyarakatmu. Bagaimana aku akan menghentikannya?  ini adalah panggilan jiwaku. Deritaku.

Indonesia sayang...

Aku tahu kau tak selalu menghendaki baktiku untukmu. Kau tak selalu menghendaki perjuanganku. Masih banyak putera puteri bangsa yang lebih kokoh dan tegar berdiri untukmu dibanding aku. Mereka menyumbang lebih banyak untuk kemajuanmu. Tapi itu justru membuatku bahagia. Kehadiran mereka membuatku tidak merasa sendirian lagi berjuang untukmu. Kehadiran mereka membuatku percaya bahwa masa depan gemilang terbentang di hadapan.

Indonesia sayang...

Meski jejak perjuanganku untukmu suatu saat nanti akan menghilang dari pusaran zaman,

aku tahu, seperti halnya aku, kau pula akan selalu mengingatku. 

Di hatimu. 

Perjuangan ini belumlah usai. Selamat ulang tahun, negaraku. 

18 Agustus 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun