Hendra : " iyalaahh, penawaran yang di berikan masyarakat sulawesi utara sangat mahal harganya. Ini yang kemungkinan bisa menjadi kebingungan pemerintah. Mereka juga harus mengantisipasi jangan sampai ada sentimen dihati maayarakat hanya karena HTI di bubarkan tapi kenapa MINAHASA MERDEKA masih menjadi pertimbangan"
Aku : yeess, disitu celahnyaa...
Tak lama kemudian si gadis berkerudung merah mulai bersuara dari bangku sebelah, saya mulai tersenyum akan gaya khas bicaranya.
Novi : "setelah menyimak diskusi kalian tadi, saya hanya ingin bertanya apakah kalian tidak capek dengan pembahasan yang udah ngalun ngidul ngetan ngulon. "
Dan pernyataan novi tersebut lantas membuat senyum saya pudar
Novi : " dalam strategi perang sunt zu ada 3 hal yang harus kita kenali dan kuasai sebelum melakukan peperangan, yaitu kenali diri sendiri, kenali lawan dan kenali kondisi wilayah atau arena perang (wilayah). Setelah mengenali 3 hal tersebut, hal selanjutnya yang mesti dilakukan adalah bagaimana mengemas sebuah situasi agar kelemahan kita tertutupi dengan mendongkrak sisi baik (kekuatan) yang kita miliki, sebaliknya juga menguatkan sisi lemah lawan dengan menutupi sisi – sisi baiknya. Selanjutnya, mengemas situasi arena perang agar lebih menguntungkan kita secara politik"
Saya : "akan tetapi dalam strategi perang sun tzu ada 36 strategi yang di ajarkan, lantas kalau saja sesuai analisa anda menghubungkan strategi perang sun tzu dengan kondisi indonesia saat ini, strategi nomor berapakah yang digunakan? "
Novi : dalam 36 strategi tersebut yang di jadikan inti strategi politik saat ini di indonesia adalah yang biasa kita kenal dengan istilah Playing Victim, yaitu teknik memposisikan diri sebagai korban atau orang yang terluka demi mengelabui musuh dan lingkungan. Taktik tersebut ditulis tepatnya pada strategi nomor 34, yang berbunyi “Lukai diri sendiri untuk mendapatkan kepercayaan musuh. Masuk pada jebakan dan jadilah umpan. Berpura-pura terluka akan mengakibatkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, musuh akan bersantai sejenak oleh karena dia tidak melihat anda sebagai sebuah ancaman serius. Yang kedua adalah jalan untuk menjilat musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab musuh merasa aman”
Aku : "saya kira strategi itu pernah menjadi referensi penulis Dan Brown dalam menulis novel anggels and demons. Mudah-mudahan yang terluka saat ini tidak menjadi seperti tokoh antagonis di novel tersebut.. hahahahaha"
Hendra : " hal seperti ini juga seperti strategi Kuda troya yang pernah menjadi skenario di film Troya. Dimana kerajaan yunani yang@$/!$!/!&@^@*@*@^@*#^#*#^@&@^@&@^@&@^@&@^@&@"
diskusi mulai merembet ke pembahasan skenario fiksi,, hehehehehehe. Dari kejadian situasi di indonesia, kami akhirnya membayangkan sebuah cerita fiksi yang berawal dari situasi konflik yang nyata.
Hehehehehehe