Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ini 3 Sikap Sukses yang Harus Dimiliki Anak Magang

31 Oktober 2021   10:12 Diperbarui: 2 November 2021   04:45 1424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mahasiswa magang. (sumber: Dok. Pixabay via kompas.com)

Tempat magang sesungguhnya adalah tempat yang menyenangkan. Ya, minimal itu yang saya rasakan dulu. Lalu apakah ada yang tidak menganggapnya menyenangkan? Banyak. Jangan-jangan salah limanya adalah teman Anda (atau Anda) yang sedang membaca tulisan ini.

Tapi tenang saja. Semua itu adalah proses pembelajaran yang sangat berharga. Aih, minimal itulah secarik nasihat yang sering kita dengar dari siapa saja ketika memberi nasihat anak magang. 

Tentu itu taksalah alias benar bin tepat. Tapi tahukah Anda, sesungguhnya apa yang membuat perasaan dan sikap orang berbeda dalam menyikapi magangnya? 

Ada yang bahagia dan ada yang takut, ada yang senang dan ada yang merasa lelah dan lain sebagainya. Ternyata, salah satunya ada di sikap individu yang sedang magang itu.

Kali ini, mari kita lihat 3 sikap sukses yang seharusnya dimiliki anak magang di manapun dia berada. Baiklah, markililede (mari kita lihat lebih dekat).

1. Sikap "Serve"

Ketika menjadi anak magang dulu, sikap ini selalu saya bawa. Bahkan, sampai sekarangpun masih rutin saya bawa ke mana-mana, hahaha. Ya, kalau mau sukses di tempat magang, punyalah sifat melayani. 

Ingat, di dalam salah satu buku saya yang berjudul "The New You", saya bahkan membuat bab khusus yang membahas tentang lingkungan yang pasti selalu mengamati gerak-gerik kita.

Ingat, meskipun seolah-olah lingkungan itu acuh, sesungguhnya ia sangat peduli dan bahkan sangat teliti mengamati kita. Kalau kita sebagai anak magang punya sikap melayani, jangan-jangan setelah selesai magang Anda punya peluang untuk ditawari bekerja di tempat itu. 

Ya, minimal itu yang pernah saya alami dulu. Jadi, jangan tolak dan bantah apa yang mereka minta (selagi dalam hal yang positif). Lakukan saja dengan senang dan bahagia. Ingat, lingkungan akan memperhatikanmu, teman.

2. Sikap "Berani"

Masih di seputar tempat magang saya dulu. Pada saat itu, saya diminta pimpinan unit tempat magang tersebut untuk dimentori oleh seorang wanita muda yang cerdas dan belum lama lulus kuliah papan atas di Indonesia. 

Saya bisa menanyakan apapun ke dia terkait kebutuhan data, belajar tetang apa saja, atau apapun yang saya butuhkan dan keterampilan apapun yang ingin saya tingkatkan selama magang. Singkatnya, dia adalah mentor saya.

Singkat cerita, hanya dalam beberapa hari, kami terlihat sangat dekat (dalam artian mentor dan murid). Saya seperti dengan "cuek" dan berani menanyakan apapun yang ingin saya tahu sesuai petunjuk pimpinan tadi. 

Hebatnya, beliau tetap menjawab apapun yang saya tanyakan dan saya butuhkan. Singkatnya, saya harus akui kalau ia adalah mentor yang hebat, brilian dan cerdas di usia yang mungkin hanya beberapa tahun berbeda dari saya waktu itu.

Suatu hari, pimpinan unit tadi memanggil saya dan bertanya tentang bagaimana mentor saya itu membantu saya. Dan saya menceritakan apa adanya dan seperti yang ia juga lihat. 

Semua orang tiba-tiba memuji keberanian saya untuk dekat dengan si "Mba cerdas" tadi. Saya pun mendadak bingung. Setelah semua memuji saya bisa begitu akrab dan "berani" dengan si Mba cerdas tadi.

Barulah pimpinan unit tadi menceritakan kalau si "Mba Cerdas" itu sebenarnya adalah anak dirut di perusahaan BUMN (besar) ini dan dia ada di sini karena memang kualitas dan kemampuannya.

Saya tercengang sejenak. Ternyata, mentor yang selama ini sering saya "becandain" adalah anak dirut dan dia tidak pernah sedikitpun membuka rahasia itu. Hebat. Jadi, punyalah sikap berani dalam bergaul di tempat magang, itu salah satu kunci suksesmu di tempat magang, teman.

3. Sikap "Menerima"

Kita akan lebih cepat maju jika terbuka terhadap masukan. Mudah menerima saran apalagi untuk kebaikan dan perkembangan diri kita sendiri. Ya, di tempat magang atau di mana saja, kita perlu mempunyai sikap menerima masukan, situasi yang ada bahkan kritikan yang membangkitkan semangat.

Orang yang enggan menerima masukan, ilmu baru dan sebagainya, umumnya sulit untuk maju. Ingat, Jangan menyilangkan tangan ketika bicara dengan orang lain. 

Jangan mengernyitkan dahi ketika tidak setuju dengan orang lain. Ini adalah sebagian kecil dari mengunci diri untuk maju. Tidak sepakat itu lumrah. Taksetuju itu normal. Tapi menolak kebenaran dan takmenerima kebaikan adalah sebuah kesalahan.

Jadilah pribadi yang menerima apalagi untuk hal yang baik dan untuk meningkatkan kemampuan dirimu. 

***
Di akhir magang, saya sempat bertanya ke mentor tadi, "Kak, kenapa kakak begitu rendah hati dan tidak pernah menceritakan kalau kakak adalah anak seorang direktur?"

Jawaban anggunnya cukup membuat siapapun yang mendengarnya kagum "Biarlah aku cukup dikenal dengan karya dan kinerja, bukan yang lainnya.." Jawaban yang tidak hanya anggun, tapi juga bisa menginspirasi setiap kita.

***

Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Be the new you

TauRa
Rabbani Motivator

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun