Karena semuanya bisa terjadi begitu cepat dan secara tiba-tiba, maka begitu saat ini Anda berada di posisi yang baik dan menguntungkan, jangan pernah lengah dan sombong. Ingat, kesombongan Anda seringkali akan menjadi bumerang nantinya.
Jadi, mumpung Anda atasan (misalnya), maka bantu bawahan Anda. Mumpung Anda kaya, bantu yang kurang beruntung sesuai kemampuan Anda. Mumpung Anda cerdas, bantu mereka yang kurang cerdas.
Mumpung Anda bijaksana, bantu mereka yang kurang bijaksana. Mumpung Anda kuat dan punya tenaga, bantu mereka yang lemah dan begitu seterusnya.
Singkatnya, ketika Anda tidak sombong dengan posisi Anda saat ini, ketika terjadi ujian secara tiba-tiba pada Anda, kaya jadi miskin. atasan jadi bawahan, kuat jadi lemah dan seterusnya, maka orang lain juga akan dengan senang hati membantu Anda.
Ya, situasi cepat berubah. Untuk itu, tidak sepatutnya sedikitpun ada kesombongan di dalam diri kita.Â
3. Sandarkan Diri Pada Sang Maha Pencipta
Karena kaya bisa menjadi miskin dalam sekejap, pintar bisa menjadi bodoh, pimpinan bisa menjadi bawahan dan begitu seterusnya, maka kita perlu selalu menyandarkan diri kepada sang Pembuat kejadian, Sang Pencipta Semesta yaitu Allah SWT.
Banyak orang yang tidak siap dengan perubahan yang cepat dalam sekejap. Banyak orang yang pada akhirnya menjadi gila bahkan takjarang yang mengakhiri hidupnya karena perubahan hidup secara tiba-tiba.
Ya, di sinilah kita perlu pegangan hidup. Kita perlu bersandar kepada sang Maha hidup, sang Maha pemberi kehidupan yaitu Allah SWT.
Jika ini bisa kita lakukan dengan baik, yakinlah kalau apapun yang terjadi dalam hidup kita, meskipun sesuai dengan "The Law of Suddenness"Â (secara tiba-tiba), maka kita akan menganggap sedih secukupnya namun biasa saja, dan kita kembali lagi ke poin nomor 1 dan tetap menjalani hidup dengan antusias.
***
Tugas kita bukanlah menebak kapan terjadinya hal ini dan itu secara tiba-tiba. Tugas kita tentu saja adalah melakukan hal yang terbaik yang bisa kita lakukan hari ini, saat ini juga.