Beberapa teman terkadang menganggap saya kurang asik kalau diajak "curhat" karena pasti (hampir selalu) tidak sepakat dengan "gosip" yang mereka sebarkan apalagi jika terkait atasan dan seterusnya. Tapi anehnya, mereka tetap saja meminta pendapat saya dalam beberapa hal. Ketika ditanya, alasan saya sederhana, "apa yang kau lakukan dengan bosmu sekarang, akan dilakukan anak buahmu 10 atau 15 tahun lagi ketika kau menjadi atasan, bahkan mungkin jauh lebih parah.."
Tapi, jika cerita tentang dream, capaian kinerja, pelatihan, strategi dalam menggapai masa depan dan sejenisnya, biasanya hingga larut malam juga saya jabanin. Jadi, mulai sekarang, janganlah buru-buru mengatakan lingkungan kerja saya toksik, si anu toksik, si ono toksik dan sebagainya. Coba ambil kaca. Berkaca dan bertanya dalam hati kecil, jangan-jangan toksik yang selama ini Anda anggap di luar sana sekarang sudah ada di dalam kaca itu?
Ya, merenung selalu lebih baik di banding melamun.
Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H