Kalau Anda mau memesan makanan via online, apa yang pertama Anda lihat? Ya, rekomendasi atau ratingnya. Jika rekomendasi orang bagus untuk menu itu, maka biasanya Anda tidak ragu untuk memesan makanan itu, begitu juga sebaliknya.
Nah, jika pada makanan saja orang akan begitu selektif dan jujur dalam memberikan rating atau rekomendasi, apakah Anda mengira orang yang akan menjodohkan Anda itu sembarangan dalam memilih calon? mikir atu, mas!
Saya dulu sempat berpikir akan menerima rekomendasi gadis pilihan orang tua saya, jika sampai usia tertentu belum juga menikah. Tapi beruntungnya, karena pilihan saya juga pada akhirnya adalah highly recommended oleh orangtua saya setelah melakukan perkenalan.
Jadi, jangan ragukan rekomendasi orang (orangtuamu khususnya) dalam memilihkan jodoh untukmu.
3. Yang Menjodohkan Pasti Melihat Agamanya Dulu di banding yang Lain
Saya sepakat dengan lagu Bung Rhoma yang berbunyi
"Hanya Istri yang Shaleha Bisa Dijadikan Teman, yang Akan Tetap Setiap dari Hidup Sampai Mati, bahkan Sampai Hidup Lagi.."
Kalau saya diminta memilih, mau istri kaya atau istri yang shaleha? saya akan seratus persen menjawab istri shaleha, jika tidak ada pilihan yang lain. Saya yakin ada di antara Anda yang mau keduanya (kaya dan shaleha). Ingat, bung. Contohnya tidak ada pilihan ketiga. Tugas kita sebagai suami yang harusnya mengupayakan untuk kaya, bukan tugas (utama) wanita. Ingat itu baik-baik.Â
Nah, yang menarik adalah, ketika kita akan menjodohkan seorang teman dengan teman yang lain, sadar atau tidak, pasti yang pertama kita lihat adalah agama dan ibadahnya dulu, minimal itu yang saya lakukan.
Alasannya sederhana, karena saya mau teman saya juga mendapatkan calon istri yang shaleha yang sama seperti saya. Adapun selain itu, bisa jadi itu hanyalah bonus saja. Jadi, bersyukurlah Anda kalau akan dijodohkan orang lain, apalagi orangtua Anda, karena umumnya, mereka akan melihat dari sisi agamanya dulu sebelum direkomendasikan kepada Anda. Setelahnya, Insya Allah kehidupan Anda lebih damai dan tentram jika punya pasangan yang shaleha, minimal itu yang saya rasakan.
***
Bagaimana sekarang para sendiriwan (pria yang sedang sendiri) dan sendiriwati (wanita yang sedang sendiri) yang budiman? Apakah Anda sudah mulai terbuka dan paham manfaat dari rekomendasi perjodohan?
Ingat, umumnya dijodohkan tidaklah dipaksa. Semua orang paham kalau pada akhirnya Andalah yang akan menjalani kehidupan dengan pasangan Anda selamanya, maka pasti akan diberikan ruang untuk Anda menimbang, berpikir dan seterusnya. Karena semua orang juga paham kalau hidup Anda adalah milik Anda dan bukan milik orang lain.