Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ini 3 Nostalgia Ramadan yang (Harus) Bisa Terulang

19 April 2021   22:10 Diperbarui: 19 April 2021   22:44 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya, yang bisa kami lakukan adalah menurunkan tradisi yang baik ini sampai generasi selanjutnya untuk mengobati kerinduan ini.

3. Tadarus Alquran Bersama

Jika orang lain banyak yang melakukan tadarus (membaca Alquran sambil memperbaiki bacaannya) di Masjid, maka kami sekeluarga melakukannya bersama di rumah. Saya yang jebolan pondok selalu diandalkan untuk memperbaiki bacaan seluruh anggota keluarga.

Sayangnya, saya lebih sering kecewa, karena alhamdulillah seluruh bacaan Alquran keluarga inti saya hampir sama baiknya. Lagi-lagi di sini saya sangat kagum dengan orang tua kami. Bagaimana mungkin mereka bisa "menciptakan" anak-anak yang cukup baik membaca Alquran meski tidak semua kami bisa membaca Alquran seperti "Qori" membaca Alquran. 

Tapi minimal, untuk bacaan diri sendiri atau untuk modal mengajarkan ke anak-anak, maka saya harus mengakui kalau seluruh anak orang tua kami mampu melakukannya. Tentu itu suatu modal yang jarang dimiliki orang lain.

Yang paling membuat rindu adalah duduk bersama membentuk lingkaran dan saling menatap antar keluarga. Sungguh, bagi saya itu adalah sebuah kesuksesan yang saya bertekad akan meneruskannya juga ke anak-anak saya kelak.

***

Dalam buku saya yang berjudul G.I.T.A. (God Is The Answer), saya menulis kalau saingan terberat kita bukan lah orang-orang hebat yang ada di kantor kita. Bukan yang ada di luar sana yang kita lihat lebih baik hidupnya. Bukan juga yang lebih tinggi dan lebih kaya dalam hidup ini.

Tapi, saingan terberat Anda dan saya adalah orang tua kita yang berhasil membuat kita hingga seperti saat ini. Pertanyaannya, apakah kita mampu menjadikan anak kita jauh lebih hebat dari orang tua kita membentuk kita?

Kalau bisa, maka Anda bisa mengaku berhasil. Tapi kalau belum atau hanya "imbang" dalam semua aspek kehidupan, termasuk soal agama, maka sesungguhnya Anda belum berhasil melewati saingan terberat Anda itu dan tidak ada yang bisa Anda banggakan dalam hidup.

Jadi, coba pikirkan lagi, momen apa yang paling Anda rindukan di masa kecil dulu khususnya di bulan Ramadan? Kalau sudah tahu, duplikat dan lanjutkanlah di masa Anda sekarang untuk melepas kerinduannya.

Semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun