Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Duhai Pekerja, Fokuslah di Eksperimen Bukan di Experience

19 Maret 2021   13:24 Diperbarui: 19 Maret 2021   17:40 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Experince perlu, tapi eksperimen jauh lebih perlu (unsplash.com via career.uconn.edu)

Singkatnya, dia bertanya pengalaman saya. Menariknya, Saya sama sekali tidak menyebutkan jumlah tahun pengalaman saya. Saya justru menyebutkan eksperimen apa saja yang sudah saya lakukan di tempat sebelumnya. Projek apa saja yang sudah saya kerjakan termasuk dengan menemukan masalahnya, menemukan ide memecahkan masalah, merancang kegiatan pemecahan masalah, eksekusi hingga pemantauan pasca eksekusi. Semua saya jabarkan satu persatu tanpa menyebutkan berapa lama pengalaman saya.

Alhamdulillah, tidak menunggu lama, 2 hari kemudian saya mendapat kabar diterima sesuai dengan gaji yang saya inginkan. Ya, kita sering melupakan pentingnya "eksperimen" di dalam pekerjaan kita dan lebih senang fokus pada rutinitas kerja. Lalu kemudian, sayangnya, dari rutinitas itu kita berani pula mengklaim kalau pengalaman kita bertambah.

Coba kita tanyakan ke diri kita masing-masing, sudah berapa eksperimen yang kita lakukan selama 20 atau 25 tahun (mungkin) pengalaman kerja kita? Sudah berapa banyak projek yang berhasil kita hasilkan di tempat kerja masing-masing?

Kalau masih belum ada, dan Anda ingin menuntut ini dan itu atau mengancam resign, mungkin ada baiknya jika Anda mengamati cermin yang biasanya ada di setiap ruangan kantor masing-masing.

***

Selagi kita hidup, maka artinya masih ada waktu kita untuk berbenah. Jangan sesali waktu yang sudah lewat, karena ia tetap akan selamanya menjadi fana. Tapi menfaatkan waktu di depan kita dengan lebih baik.

Pada akhirnya, kualitas diri kita memang harus meningkat seiring dengan waktu yang bertambah. Jika tidak, maka jangan kaget, kalau kita akan tergerus dengan zaman dan perubahan waktu.

Waktu tidak bisa menunggu kita. Untuk itu, pastikan seiring bergesernya waktu, ada yang meningkat di dalam diri kita, apapun itu. Hingga kita tidak pernah menyesal telah melewati waktu-waktu yang sudah kita lewati dulu.

Pengalaman penting, tapi pastikan, kita mengisi lama waktu pengalaman itu dengan eksperimen yang bermutu dan meningkatkan kualitas pengalaman kita.

Semoga bermanfaat. Salam bahagia. Be the new you

TauRa
Rabbani Motivator

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun