Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ini 5 Profesi yang Idealnya Tidak "Nyambi"

9 Maret 2021   21:02 Diperbarui: 16 Maret 2021   21:49 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beliau dengan enteng menjawab, "Saya gak punya usaha lain selain mengajar anak-anak di sini.."

Kalimat yang sudah terjadi puluhan tahun lalu itu begitu terngiang di telinga saya dan meyakini kalau ternyata pasti ada guru-guru lain yang juga (idealnya) seperti itu.

Kalau tetap ada yang "nyambi"? Jangan salahkan mereka. Jangan-jangan salahnya ada di Anda sebagai pemangku kepentingan.

5. Petugas Keselamatan

Saya tidak bisa membayangkan kalau petugas pemadam kebakaran (misalnya) belum bisa pergi ke lokasi kebakaran karena sedang mengurusi bisnis ikan cupangnya. Atau petugas keselamatan pantai telat membantu orang yang akan tenggelam karena sedang melayani pesanan toko onlinenya.

Jangan tertawa. Ini bisa jadi nyata. Ya, petugas keselamatan seharusnya tidaklah "nyambi". Dia benar-benar harus fokus dengan pekerjaannya. Kita tidak pernah tahu kapan bencana akan datang. Untuk kita, para pahlawan keselamatan ini seharusnya hanya fokus pada satu aktivitas saja yaitu pekerjaan utamanya, tidak yang lain.

***

Apakah Anda punya profesi salah satu di atas? Apakah Anda juga "nyambi" melakukan hal lain di luar pekerjaan utama Anda? Pada akhirnya, orang-orang (yang seolah-olah) moderat selalu berargumen begini, 

"Semua itu tidak masalah, Pak, selama dilakukan dengan bijaksana dan bisa mengatur waktu.."

Ya, pada akhirnya pilihan ada di tangan Anda sebagai pelaku. Kata kuncinya, jangan sampai yang Anda lakukan merugikan orang lain, apalagi profesi Anda yang memang berurusan dengan orang lain.

Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Be the new you

TauRa
Rabbani Motivator

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun