Apakah Anda pernah melakukan korupsi? jangan buru-buru dulu mengatakan tidak. Kalau Anda sedang mengerjakan hal lain di luar pekerjaan pada jam kerja Anda, padahal Anda bekerja dengan orang lain, maka sesungguhnya Anda juga sudah korupsi (Waktu).
Anda bermain game pada saat jam kerja, itu juga korupsi. Kenapa? simpel. Karena pada jam itu Anda di bayar oleh perusahaan untuk bekerja, bukan bermain apalagi telat, melakukan hal pribadi di jam kerja dan lain sebagainya. Singkatnya, banyak orang sebenarnya sudah melakukan "korupsi" dengan atau tanpa dia sadari.
Satu dua hari ini, mendadak orang bicara tentang oknum pejabat daerah yang tersangkut kasus korupsi. Ya, saya hanya ingin mengingatkan, jangan sampai kita jatuh pada dosa ghibah. Jauh lebih baik kita berkaca dan melihat diri kita lebih dalam ketimbang memburukkan, menceritakan apalagi sampai "membunuh" karakter seseorang.
Bisa-bisa, pahala orang yang Anda ceritakan bertambah sedangkan dosa Andapun di saat yang sama akan bertambah dan begitu selanjutnya. Kalau untuk dijadikan pelajaran? Ya, silakan saja, selama caranya benar dan beretika. Ingat, dia punya keluarga yang (mungkin) bisa sakit hati dengan ocehan Anda, yang bisa jadi akan sampai panjang urusannya hingga akhirat kelak. Ya, tapi sekali lagi itu pilihan Anda. Sile lakukan apa yang Anda suka karena pada akhirnya tanggung jawab milik masing-masing.
Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, apa sebenarnya yang menyebabkan seseorang bisa korupsi? Punya jabatan? kalau seputar hal ini, rasanya semua kita sudah tahu kalau semakin tinggi jabatan memang semakin rentan terhadap hal yang demikian.
Tapi tahukah Anda, ternyada ada 3 "kosong" dan ini sangat mendasar, yang membuat setiap orang (tanpa terkecuali) bisa berpotensi untuk melakukan korupsi. Apakah 3 "kosong" itu? ini yang akan kita bahas. Markililede (mari kita lihat lebih dekat)
1. Kosong Iman
Ini adalah kekosongan yang paling berbahaya. Ketika seseorang sedang kosong imannya, maka jangankan korupsi, hal terburuk yang mungkin tidak terpikirkan pun bisa terjadi. Itulah kenapa, sebelum mengisi hal yang lain, sebaiknya kita mengisi diri kita dulu dengan iman.
Ketika dia terisi, maka kita punya rambu-rambu dalam kehidupan. Iman akan memandu kita dan menunjukkan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak. Jadi, jaga iman ini agar jangan sampai kosong di dalam diri kita. Sekali ia kosong, maka kejahatan apapun berpotensi untuk dilakukan, bahkan oleh orang yang seolah-olah dikenal baik oleh masyarakat.
Untuk itu, jaga iman dan pastikan dia terisi. Ingat, hanya kita (dan Allah) yang paling tahu kapan iman sedang terisi dan kapan dia sedang kosong sehingga harus segera diisi.
2. Kosong Bayangan Masa Depan
Orang yang tidak punya bayangan masa depan, maka jangan kaget kalau dia bisa melakukan banyak hal buruk, termasuk korupsi. Dia tidak pernah membayangkan kalau setiap tindak-tanduknya sekecil apapun pasti akan diminta pertanggungjawabannya oleh sang Maha Kuasa.