Intinya ada di diri Anda. Apakah Anda bisa melihat hal-hal untuk diapresiasi, atau justru sebaliknya. Semakin terlatih dan terbiasa Anda memberikan apresiasi, maka apresiasi serupa juga umumnya akan sering Anda terima, meski dengan cara dan metode yang takpersis sama.
Jadi, ringanlah dalam memberikan apresiasi, maka lingkunganpun akan mudah mengapresiasi Anda.
4. Affection
Selanjutnya, Anda harus membangun sebuah hubungan dengan rasa kasih sayang. Tidak ada hubungan baik yang bisa terjalin dengan saling gasak, gesek dan gosok.Â
Anda harus memperlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan. Berkasih sayanglah dengan orang lain. Lakukan dengan tulus. Maka jangan kaget, kalau lingkungan Andapun akan melakukan hal yang sama dengan Anda.
Ingat, hidup ini terlalu singkat jika Anda sibuk mengisinya dengan hal buruk dan tidak bermanfaat. Dan hidup ini akan menjadi lebih panjang, bahkan melebihi usia Anda, jika Anda melakukan banyak kebaikan dan seterusnya.
Itulah kenapa, Para Nabi masih dikenal dan terus diceritakan pelajaran hidupnya hingga saat ini, padahal mereka sudah wafat ribuan tahun yang lalu. Jadi, sebarkan kasih sayang, maka Anda akan kaget apa yang akan Anda terima kelak.
5. Action
Jika Anda bilang kalau Anda sayang dengan pasangan Anda dan merasa sudah membangun hubungan yang sangat baik dengan mereka, coba ingat kembali, kapan Anda membelikannya perhiasan? Kapan Anda terakhir kali mengajaknya liburan yang indah dan menyenangkan?
Hubungan yang baik itu terkadang butuh aksi dan tindakan nyata. Dia tidak hanya ada di alam pikiran. Dia butuh pembuktian dan seterusnya. Itulah kenapa, kita kagum melihat video viral beberapa waktu yang lain, ketika ada seorang sahabat yang mengobati sahabatnya, merawat sahabatnya, hingga si sahabat itu meninggal dunia.
Aksi dan pembukitan adalah bagian nyata dari membangun hubungan yang baik. Terkadang ucapan dan perasaan saja tidak cukup. Jadi, buktikan saja kalau hubungan yang (sudah dan akan) kita bangun benar-benar berkualitas dengan menambahkan aksi di dalamnya.
***
Jangka waktu hubungan yang ingin Anda bangun tentu saja bisa berbeda-beda. Belum lagi untuk kepentingan apa Anda membangunnya dan seterusnya. Itu berpulang kepada individu masing-masing.