Saya selalu ingat betul dengan ungkapan sebuah pujangga Arab yang bernama Syauqi, yang kalimat ini sering saya ulang dalam berbagai kesempatan, terlebih dikalangan kaula muda ketika membicarakan seputar percintaan. Begini kalimatnya.
"Fahbib Habiibaka Haunamma Takuunu 'Aduwwaka Yaumamma. Fakrah 'Aduwwaka Haunamma Takuunu Habiibaka Yaumamma.."
Saya yakin, Anda yang tidak tahu artinyapun pasti akan kagum dengan urutan kata dan kesesuaian ketukan dari syair arab paporit saya ini. Saya minimal yang mengagumi syair indah ini.
Artinya begini, "Cintailah kekasihmu sepantasnya, karena bisa jadi dia akan menjadi musuhmu suatu hari nanti. Dan bencilah musuhmu sepantasnya, karena bisa jadi dia akan menjadi kekasihmu suatu hari nanti"
Coba kita renungkan sejenak. Mencintai dan membenci ternyata punya potensi kebalikan yang sama jika kita memaknainya dengan berlebihan. Tidak ada yang salah dengan mencinta, pun tidak ada yang keliru dengan membenci.
Tapi, ketika cinta diberikan porsi berlebih, maka benci berpotensi muncul suatu hari nanti dan begitu sebaliknya. Itulah kenapa, "jangan membenci" sesuatu apalagi melebihi kadarnya, karena Anda berpotensi untuk mencintainya suatu hari nanti.
2. Membenci Menguras EnergiÂ
Coba perhatikan seorang tetangga (misalnya) yang membenci tetangga lainnya. Apakah orang yang membenci itu bisa tenang? tidak, teman. Si Pembenci justru akan menggunakan waktunya dengan maksimal untuk mencari tahu aktivitas orang yang dibencinya, mencari tahu hobinya, makanan paporitnya dan seterusnya.
Apakah hal ini bermanfaat untuk dirinya? tidak. Masih banyak PR yang harus kita selesaikan untuk perbaikan diri kita sendiri dan keluarga kita. Membenci pasti akan menguras energi seseorang. Untuk itu, berhentilah membenci, atau Anda akan kehabisan waktu hanya untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dalam hidup ini.
Ingat, waktu kita terbatas. Jadi, tebarkanlah kebaikan dan cinta, di banding Anda sibuk memelihara benci di dalam diri.
3. Membenci Bisa Menghilangkan Syukur
Misalnya, ketika ada orang yang membenci orang kaya karena alasan yang dibangunnya sendiri, maka dia sudah kehilangan banyak hal. Pertama, dia sudah kehilangan potensi menjadi kaya.
Haloooo....! orang-orang kaya dan sukses bukan untuk kita benci dan jauhi, justru kita harus banyak belajar dan berteman dengan mereka, agar kita bisa menjadi seperti mereka dalam beberapa hal, dan mengembangkannya sesuai dengan keinginan kita dalam hal lain.
Kedua, dengan membenci orang yang kaya (misalnya), maka kita berpotensi menghilangkan rasa syukur dari "kekayaan" kita yang sudah diberikan Allah kepada kita.Â