Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ini 3 Prinsip "Win-win Solution" dalam Negosiasi

7 Februari 2021   06:53 Diperbarui: 8 Februari 2021   05:47 19934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi melakukan negosiasi kepada rekan bisnis. (sumber: pixabay.com/jmexclusives)

Dalam kehidupan sehari-hari, hampir setiap kita (mungkin) pernah melakukan negosiasi. Entah itu sadar atau tidak, negosiasi untuk hal yang besar atau kecil dan lain sebagainya.

Inti dari negosiasi yang melibatkan sekurang-kurangnya 2 pihak adalah untuk mencapai solusi terbaik dari suatu hal yang ingin dijalankan bersama. Karena pada dasarnya setiap orang punya tujuan dan keinginan yang berbeda-beda, itulah kenapa pada akhirnya dibutuhkan negosiasi untuk mencapai kesepakatan dalam menjalankan tujuan bersama dan begitu selanjutnya.

Yang menarik kemudian adalah, kecenderungan orang dalam negosiasi adalah "saling bunuh" atau "saling mengalahkan", sehingga ide dan pendapatnyalah yang akan dijalankan dan dieksekusi.

Tepatkah demikian? jangan buru-buru mengatakan tidak. Ada beberapa hal yang ternyata membuktikan kalau hal ini bisa terjadi dalam beberapa situasi dan ini mungkin akan menjadi pembahasan selanjutnya.

Lalu bagaimana idealnya sebuah negosiasi berlangsung dan menghasilkan sebuah keputusan? Nah, kali ini kita akan membahas tentang bagaimana prinsip "win-win solution" lah yang idealnya menjadi kesimpulan atau keputusan dari sebuah negosiasi.

Minimal ada 3 prinsip "win-win solution", yang kalau bisa dilakukan, maka akan menghasilan sebuah proses negosiasi yang akan menyenangkan untuk semua pihak. 

Ingat, hal ini (Insya Allah) akan sangat bermanfaat untuk siapapun Anda dan apapun profesi Anda, terlebih Anda yang memang sehari-hari menghabiskan waktu di meja negosiasi seperti yang juga sering saya alami.

Mari kita lihat lebih dekat apa 3 prinsip "win-win solution" itu.

1. Fokus Pada Minat Bersama

Dalam sebuah negosiasi, kecenderungan orang adalah fokus pada minat, keinginan dan ide yang dibawanya dalam meja negosiasi. Salah? tentu tidak. 

Anda memang harus membawa gagasan Anda di meja negosiasi. Tapi ketika Anda terlalu fokus pada minat dan gagasan itu, maka Anda berpotensi untuk mengabaikan minat dari sudut sebelah.

Cobalah untuk melihat mana minat bersama yang bisa diakomodir. Iya Anda punya minat. Tapi ingat, mereka (lawan negosiasi Anda) juga punya minat yang mungkin berbeda. Fokus saja pada minat dan hal-hal yang sama antara Anda dan pihak lain itu.

Jika Anda fokus pada minat bersama, maka pihak seberang akan melihat bahwa negosiasi ini berjalan begitu hangat dan potensi Anda (dan mereka) untuk bersepakat tentu lebih besar. 

Dan yang paling penting, kesepakatan itu nantinya tidak akan menghadirkan kebencian antarpihak apalagi permusuhan. Yang ada hanyalah kebahagian bersama dalam menjalankan keputusan yang sudah dibuat.

2. Hindari Fokus Pada Posisi

Di dalam buku "The Art of Negotiation" yang ditulis oleh Steve Gates, dia menemukan bahwa banyak proses negosiasi yang pada akhirnya berjalan kontraproduktif atau bahkan lebih buruk dari itu, ketika salah satu pihak (atau keduanya) selalu ingin menonjolkan posisi mereka masing-masing dalam memutuskan hasil negosiasi.

Tentu semua pihak sudah tahu siapa saja yang hadir dalam proses negosiasi yang ada, sehingga Anda tidak perlu terlalu fokus pada posisi Anda dalam negosiasi, meskipun posisi Anda adalah pengambil kebijakan dari salah satu pihak.

Ingat, semua orang perlu menjadikan dirinya "sama rata" ketika sudah berada di dalam proses negosiasi. Jika Anda melakukan hal ini dengan bijak, maka jangan kaget, kalau negosiasi yang Anda jalankan akan berlangsung mulus, lancar dan menyenangkan.

Semua pihak pada akhirnya akan luwes dalam menyampaikan ide dan gagasannya, dan tentu saja, pada akhirnya keputusan yang dihasilkan sangat berpotensi "win-win" bagi semua pihak.

3. Kembangkan Alternatif Dalam Negosiasi

Jangan pernah kaku dalam proses negosiasi. Lenturlah. Fleksibellah. Itulah kenapa Anda harus menyiapkan Plan A,B dan C sebelum memulai proses negosiasi.

Saya termasuk orang yang (Alhamdulillah) sering melakukan hal ini. Ketika melakukan negosiasi dengan klien, maka sudah ada minimal 3 rencana yang saya siapkan. 

Dan ajaibnya, hampir selalu salah satu dari 3 rencana itu yang kemudian menjadi keputusan dengan sedikit penambahan di sana-sini.

Poinnya adalah, siapkan rencana Anda. Tapi jangan kaku. Kembangkan terus alternatif yang mungkin terjadi dalam negosiasi yang bisa mengakomodir kedua belah pihak. 

Semakin Anda terbuka dengan alternatif dan pengembangan dalam negosiasi, maka "pihak seberang" akan semakin melihat Anda pribadi yang menarik dan fleksibel.

Jika hal ini sudah mereka rasakan, maka tentu Anda sudah tahu apa yang selanjutnya terjadi. Ya, negosiasi akan berjalan lancar dan "win-win solution" akan tercapai.

***

Jika hari ini atau besok lusa Anda akan menghadapi sebuah proses negosiasi, maka Anda perlu mencoba 3 hal ini. Tapi ingat, dalam melakukannya, Anda perlu berlatih dan terus berlatih.

Apakah mudah dilakukan? iya, kalau Anda sudah terbiasa. Apakah bisa menjadi sulit? Tidak juga, selama Anda terus berlatih. Ya, kata kuncinya adalah berlatih, coba, praktikkan dan buktikan.

Ingat, untuk menghabiskan sepiring nasi, Anda tentu harus mulai dengan suapan pertama, bukan? maka mulailah suapan pertama Anda secepatnya, agar Anda segera tahu hasilnya.

Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Be the new you

TauRa
Rabbani Motivator

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun