Namun, melihat keluar untuk menghadapi tahun yang penuh tantangan ini ternyata juga perlu. Hal ini agar kita tidak menjadi pribadi yang "sekadar" menjalani hidup dengan seadanya saja.Â
Dengan melihat keluar, maka kita tahu kalau tantangan semakin tidak mudah, jadi dengan itu kita mulai mempersiapkan diri dengan lebih serius dan lebih baik lagi.
Jika Anda seorang karyawan, maka dengan "melihat keluar", di mana banyak rekan Anda yang sudah promosi jabatan, maka Anda akan terpacu untuk berprestasi lebih baik lagi agar bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Melihat keluar ini baik untuk menantang diri Anda melompat lebih tinggi.Â
3. Indahkan Proses
Semua orang ingin cepat sukses. Semua orang ingin berlomba-lomba mencapai puncak karir. Pertanyaan saya, apakah sebuah gedung pencakar langit dibangun tanpa peletakan batu pertama?
Ya, semua butuh langkah pertama untuk mencapai ribuan langkah yang kita inginkan. Semuanya butuh pijakan pertama untuk meraih bintang di awan. Ini yang sedikit orang bisa memahami dan menikmati perjalanan mencapai puncak itu.
Proses itu mendewasakan. Persis seperti proses menjadi orangtua. Pasti mula-mula kita menjadi anak dulu, baru kemudian menikah dan menjadi orangtua dengan adanya anak kita. Dan coba perhatikan, dalam perjalanan menjadi orangtua, pasti banyak hal yang kita lakukan untuk mencapai predikat orangtua itu.
Begitulah proses, dia berjalan dan selamanya akan begitu. Tinggal pilihan di tangan kita. Apakah kita akan menikmati proses yang ada? ataukah kita memilih untuk mengabaikan dan mangacuhkan setiap proses itu tanpa menikmatinya?
Akhirnya tetap saja sama. Kita pasti tetap akan menua (kalau umur panjang), baik kita menikmati proses atau kita tidak menikmatinya. Pilihlah yang bijak.
4. Targetkan " Buat Pencapaian", Bukan "Menghindari Kesalahan"
Di dalam buku yang sangat menarik yang berjudul "Leadership Is Language" yang ditulis oleh L. David Marquet, dia mengatakan kalau kita perlu fokus pada membuat pencapaian dan bukan sekadar fokus menghindari diri dari kesalahan.
Orang yang fokus hanya pada menghindari kesalahan, maka akan cenderung menjadi pribadi yang pasif dalam sikap dan statis dalam aktivitas. Kenapa? karena fokusnya adalah menghindari kesalahan, sehingga dia lebih memilih untuk tidak melakukan apapun atau tidak melakukan banyak hal.
Tapi, jauh lebih baik jika fokus kita adalah untuk membuat pencapaian, secara khusus di tahun harapan ini. Karena dengan fokus pada membuat pencapaian, maka kita tidak pernah takut dengan kesalahan dan ketidakberhasilan, karena kita paham sepenuhnya kalau hal ini adalah bagian dari jalan kesuksesan.