Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini 6 Tipe Orang Memaknai Kompasianival 2020

10 Desember 2020   16:56 Diperbarui: 10 Desember 2020   17:12 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(kompasianival.com)

Saya baru ngeh kalau ternyata tulisan ini belum saya tayangkan. Tapi baiklah, sekarang Anda sudah bisa menikmatinya. 

Kompasianival 2020 memang sudah berlalu. Banyak keseruan dan kegembiraan yang dibagikan, termasuk ilmu yang bermanfaat dari para narasumber yang kompeten di bidangnya.

Tetapi ada yang menarik justru terjadi setelah perhelatan itu dilaksanakan. Apalagi kalau bukan sikap orang-orang yang melihat dan merasakan kehadiran Kompasianival ini. Tanpa sadar atau dengan sadar, orang-orang ini menuangkan "uneg-uneg" nya melalui tulisan di K juga dan beberapa yang tersirat dan tersurat bisa kita baca.

Saya tentu saja tidak ingin mencermati acara Kompasianival ini, karena sudah banyak yang mencermati dan mengomentarinya. Tetapi kali ini saya ingin mencoba mencermati "orang yang mencermati" acara kompasianival itu. Kalau istilah yang lagi hits sekarang, saya coba sedikit masuk "deep dive" dari apa yang terlihat.

Baiklah, terkait hal ini, saya melihat setidaknya ada 6 tipe orang pasca berakhirnya acaranya kompasianival, secara khusus bagaimana mereka menyikapi acara itu. Mari kita mulai.

1. Bahagia

Ini tipe pertama. Biasanya di dominasi oleh mereka yang mendapat penghargaan di acara itu. Mereka terlihat bahagia dengan tulus.

"Baca: Cara Menang tanpa mengalahkan"

Orang-orang ini biasanya tetap rendah hati dengan kemenangannya. Tidak latah dengan kemenangan itu. Itu bisa terlihat dari sikapnya yang tetap seperti biasa saja. Tidak ada yang berubah dengan sikap, bahkan "tulisannya" tetap normal dan seperti biasanya dia menulis.

Tipe ini bukan saja merasuki mereka yang menang penghargaan, bisa juga merasuki orang biasa yang bahagia karena sinyalnya selama acara lancar, tidak terganggu dan bisa mengikuti semua rangkaian acara dengan baik. Ini juga bisa menghasilkan pribadi yang bahagia.

2. Senang, Tapi Sok Tak Bahagia

Ini adalah tipe kedua. Bisa jadi dia memenangi penghargaan (bisa jadi lho ya), tetapi dia seolah-olah terlihat "tidak bahagia", dengan menggunakan istilah-istilah, "biasa aja sih..", "aku tetap seperti yang dulu.." dan sebagainya.

Padahal di hatinya senang bukan kepalang karena menang (atau hal lainnya) dalam acara itu. Hati-hati dengan sifat ini, bisa-bisa nanti Allah (sang Pencipta) mengambil rasa bahagia di hatimu, dan kau tidak akan pernah lagi merasa bahagia meskipun kau sedang berada (seharusnya) dalam situasi yang bahagia.

Jadi kalau bahagia, yang senang saja, tidak perlu disembunyikan. Selalu perbanyak syukur itu selalu baik.

3. Kritikus

Tipe ini harus selalu dijaga, karena dia adalah aset K. Orang-orang ini punya banyak waktu untuk berpikir dan memberikan kritik terhadap K, itu artinya mereka adalah orang-orang yang loyal terhadap eksistensi K.

Jangan sekali-kali membenci orang ini. Justru harus dijaga. Bahkan, di perusahaan saya juga ada orang yang seperti ini dan tetap berkarir sampai sekarang. Saya membutuhkannya untuk melihat "atap" dari sisi lain, untuk melihat "lukisan" dari sudut berbeda dan untuk melihat improvisasi apa yang bisa dilakukan bahkan dari sebuah "kebaikan" sekalipun, agar lebih baik lagi.

Beruntunglah K kalau punya orang bertipe ini.

4. Kecewa

Ini tipe orang yang (bisa jadi) sudah berharap sesuatu dari acara ini, tetap ternyata Tuhan berkehendak lain. Bisa jadi dia mengharapkan kemenangan, tetapi belum berhasil. Bisa jadi dia mengharapkan hadir di sesi bang Sandi, tetapi mendadak bos minta menyiapkan laporan dan sebagainya.

Atau bisa jadi dia berharap agar sinyal lancar selama acara, tetapi apa daya kuotanya habis, sinyal buruk dan lain sebagainya. Singkatnya, dia kecewa dengan perhelatan ini dan tentu saja, K perlu mendengarkan dan menampung aspirasi kekecewaan ini.

Ingat K, orang kecewa rentan berpaling dan berpindah hati, sebagaimana kita yang enggan lagi ke sebuah tempat makan karena sudah mengecewakan kita. Untuk orang-orang ini, bila perlu beri "hadiah hiburan", berikan "pelayanan" berbeda, apalagi mereka yang dianggap tokoh di K. 

5. Kecewa Tapi Sok Tak Kecewa

Kecewa yang kecewa saja, jangan pakaikan kata "sok tak" di depannya. Setiap orang wajar kecewa. Beberapa tahun lalu saya pernah ikut casting sebuah film dan belum berhasil, padahal akting saya dianggap salah satu yang terbaik (waktu itu), dan saya kecewa. Ketika seorang teman bertanya, "apakah kau kecewa.." saya bilang, "iya..".

Kecewa bukan berarti berhenti. Kecewa itu hanya momen kecil yang perlu kita nikmati. Setelahnya, ya bangkit lagi dan lanjutkan untuk mengejar mimpimu. Kalau kecewa akui saja, tidak perlu harus "sok-sok" tegar dan tidak kecewa. 

Tetapi sekali lagi, hanya hati orang yang merasakannya yang paling tahu, bukan kita.

6. Datar

Ini tipe terakhir. "Mau ada acara atau tidak, mau jadi pemenang atau tidak, ya terserah saja. Toh, aku juga gak bisa ikut acara itu" ini kira-kira pikiran mereka. 

Santai, datar dan tidak ada masalah. Mereka tipe yang easy going dengan perhelatan ini. Jangankan acara ini, menulis saja dia (mungkin) jarang. Tapi ya sudah, ini hak setiap orang. K bahkan tidak bisa memaksa. Kecuali ke depan K membuat peraturan, misalnya : 

1. Untuk centang biru, minimal harus menulis 1 artikel dalam 2 hari, kalau tidak centangnya diturunkan.

2. Untuk centang hijau, minimal menulis 1 artikel 3 hari, kalau tidak centangnya akan hilang.

Ini contoh, dan saya yakin K mulai terpikir dan mengembangkan ide ini (bisa jadi).

***

Adakah tipe lain menurut Anda? atau termasuk di tipe manakah Anda? hanya kita yang paling tahu tentang diri kita. Adapun orang di luar sana, mereka hanya bisa menerka, menebak dan memprediksi saja. Tetapi apapun itu, selalulah menjadi dirimu yang baru, Be The New You

Semoga bermanfaat

Salam

Be The New You

TauRa

Rabbani Motivator

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun