Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Orangtua, Begini 3 Trik Jitu Bernegosiasi dengan Anak

26 November 2020   13:15 Diperbarui: 28 November 2020   05:28 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orangtua harus bijak melakukan negosiasi dengan anak (Shutterstock.com)

"Tindakan yang lahir dari paksaan akan melahirkan ketidaknyamanan. Dan tindakan yang lahir dari ketulusan akan melahirkan totalitas dan keikhlasan" (TauRa)

Orangtua memang memiliki wewenang untuk "memaksa" anaknya melakukan sesuatu, apalagi yang terkait dengan kebaikan si anak (meskipun bisa jadi belum tentu sesuai dengan keinginan anak dan kebaikannya). 

Tetapi minimal, dengan pengalaman dan "asam garam" yang dilalui orangtua, bisa jadi itu memanglah yang terbaik untuk anaknya sehingga dia "memaksa" anaknya untuk mematuhi perintah itu.

Salah? tentu saja tidak. Minimal itu yang dipikirkan oleh orangtua. Tetapi bagaimana menurut Anda (sebagai orangtua), kalau apa yang dilakukan anak kita itu sama dengan apa yang mereka ingin lakukan, apakah mereka akan ikhlas melakukannya? Pastinya.

Tetapi sayangnya, seringkali keinginan anak itu berbeda dengan keinginan orangtua. Lalu bagaimana sikap orangtua menghadapi hal ini? Dan yang lebih penting lagi dan yang akan kita bahas kali ini, bagaimana kalau anak tetap bertahan dengan keinginannya dan melakukan "negosiasi" dengan orangtua untuk tetap melakukan keinginannya? apa yang akan orangtua lakukan? apakah tetap bertahan dengan cara lama seperti memaksa dan turunannya?

Kali ini saya akan berbagi tentang 3 trik jitu bagaimana kalau kita berhadapan dengan anak yang gemar sekali "bernegosiasi" dengan perintah, saran atau anjuran yang kita lakukan.

1. Beri Hadiah Kesukaannya Lalu Minta Melakukan Apa Keinginan Anda
Pernahkan Anda meminta anak Anda belajar lalu dia mengatakan ingin bermain dulu? Kalau pernah, maka jangan buru-buru memarahinya. Dia hanya ingin bernegosiasi dengan Anda.

Anda hanya perlu tersenyum dan menciumnya. Lalu lakukan negosiasi dengan cara ini. Coba minta sekali lagi dengan lembut. Kalau belum berhasil, maka coba tawarkan hadiah kecil untuk anak Anda dengan catatan, dia harus mengikuti permintaan Anda setelah mendapatkan hadiah itu.

Anak kecil itu tulus dan jujur. Dia pasti akan menepati janjinya jika Anda sudah memberikan hadiah itu. Dan pada saat ini, Anda sudah berhasil menanamkan di pikiran anak Anda kalau Anda adalah orangtua yang terbuka dan tidak suka memaksa.

Hal ini tentu saja bagus untuk Anda, anak Anda dan untuk semuanya.

2. Biarkan Dia Melakukan Permintaannya, Tetapi Batasi Waktunya
Cara kedua, jika anak Anda tetap ingin melakukan negosiasi (seperti contoh di atas), maka Anda bisa "melonggarkan" waktu sejenak untuknya. 

Biarkan dia melakukan keinginannya sejenak, lalu buat kesepakatan dalam beberapa menit (misalnya 10 menit lagi) dia harus melakukan permintaan Anda. Cara ini seringkali akan berhasil.

Anak saya pernah pada suatu sore masih seru bermain dan belum juga mandi, lalu saya memintanya untuk mandi. Seperti biasa, yang namanya anak-anak tetap saja masih ingin bermain lebih lagi. Lalu saya memanggilnya dan mengatakan "Oke sayang, boleh main lagi tetapi hanya 10 menit ya, setelah itu masuk dan langsung mandi".

Benar. Setelah 10 menit anak saya langsung masuk dan tanpa instruksi apapun langsung mandi. Hal ini dalam beberapa kesempatan (Alhamdulillah) selalu berhasil saya praktikkan dalam keseharian. Coba Anda buktikan sendiri.

3. Berikan Reward Segera Setelah Anak Anda Mengikuti Keinginan Anda
Anak selalu suka dengan hadiah. Jika pada poin satu hadiahnya langsung Anda berikan untuk "memaksanya" mengikuti arahan Anda saat itu juga, maka pada poin ini Anda bisa "berhutang" hadiah dulu.

Tetapi ingat, yang namanya hutang harus ditepati. Anak Anda akan terus menuntut Anda untuk mengabulkan janji itu sebelum Anda mewujudkannya. Jadi hat-hati juga dalam menjanjikan sesuatu.

Pilih yang ringan dan bisa Anda lakukan segera saja. Jangan memilih reward yang baru bisa Anda lakukan besok atau lusa. Anak tidak butuh itu. Hadiah kecil yang dia senangi terkadang sudah cukup untuk membuatnya bahagia dan menuruti apa permintaan Anda.

***

Bagaimana sekarang pendekatan yang akan coba Anda lakukan? Apakah Anda masih bingung cara menghadapi negosiasi anak Anda? 3 trik jitu di atas bisa Anda praktikkan dan tingkat keberhasilannya sudah teruji (minimal untuk saya dan beberapa orang yang sudah saya infokan cara ini).

Semoga juga dapat membantu Anda untuk mengatasi "negosiasi alot" yang mungkin Anda hadapi bersama anak. Selamat mencoba.

Semoga bermanfaat

Salam

Be The New You

TauRa

Rabbani Motivator

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun