"Alhamdulillah, aku dapat K-Reward, meski bukan tujuan utamaku, tapi aku senang banget..."
Kalau memang bukan tujuan utama, mungkin sebaiknya tidak perlu diungkapkan. Cukup Anda, hati Anda dan Tuhan yang tahu. Menulis saja seperti biasa dengan segenap kesungguhan. Kalau dapat reward, bersyukur saja. Toh, itu hanya Anda anggap bonus saja, karena memang hobi dan kegemaran Anda adalah menulis.
2. Apatis
Tipe kedua ini seperti kehilangan motivasi karena tidak pernah sekalipun (mungkin) mendapat K-Reward. Padahal (mungkin) tulisannya sering nongkrong di nilai tertinggi atau terpopuler, tetapi tetap saja belum pernah mendapatkan reward.
Pada akhirnya, tipe ini bisa jadi hanya terus berfokus pada menulis saja, tanpa mengharapkan lagi reward-reward dan seterusnya. Tentu bagus, karena mungkin hobinya adalah menulis. Dapat reward atau tidak, dia anggap hanya bonus saja. Bisa jadi memang karena kerjaan utamanya sudah bagus sehingga tidak terlalu mengharap reward seperti ini.
Padahal, tipe kedua ini hanya tinggal melihat cara-cara mendapatkan reward dan belajar dari mereka yang dapat saja. Ikuti langkahnya, modifikasi dengan gaya menulisnya, maka bisa jadi orang tipe ini akan bisa mendapatkan reward meskipun sekali lagi itu bukan tujuan utamanya.
3. Provokatif
Ini adalah tipe yang senang mengumbar opini-opini yang tidak popular. Kalimat-kalimat yang digunakan misalnya,
"Bagaimana kalau K-Reward dihapus, masih semangat menuliskah Anda..?"
"K-Reward tidak fair.."
"Mungkin perlu dibongkar rahasia detail perhitungan K-Reward.."Â dan lain sebagainya.
Saya membayangkan, apakah wajar jika datang tamu ke rumah kita, lalu dia "mengatur" tata letak rumah kita. Foto jangan di sana, itu keramik bagusan di sana. Foto keluarga juga jelek di sana dan lain sebagainya.
Kira-kira tamu seperti ini akan kita apakan kalau masuk ke rumah kita? Silakan jawab sendiri.