Mengapa harus mengapresiasi kegagalan? Begini. Kita wajib mengapresiasi "kegagalan" itu karena ia adalah pengingat kita kalau kesuksesan sudah dekat. Dan kita harus selalu ingat kalau kita sejatinya tidak gagal. Kita hanya belum berhasil dan akan segera menemui sukses itu segera, cepat atau lambat.
Mengapresiasi "kegagalan" juga memberikan ruang untuk mengapresiasi usaha. Kita tetap harus mengapresiasinya, karena di dalam "kegagalan" sekalipun seringkali ada usaha yang sudah dikeluarkan. Kita wajib mengapresiasi diri kita, jiwa kita dan usaha kita.Â
Dengan melakukan hal ini, maka kita akan semakin menghargai apapun yang akan terjadi pada diri kita ke depan. Dan tidak jarang, dengan mengapresiasi kegagalan seringkali akan melahirkan kesuksesan segera.
2. Sadari Pentingnya Imajinasi
JK Rowling, Penulis buku fenomenal Harry Potter dalam sebuah kata sambutannya di Universitas Harvard pernah mengatakan :
"Selalu ada pilihan untuk tidak mempekerjakan imajinasi Anda, tetapi manusia sebenarnya punya tanggung jawab untuk selalu berimajinasi yang baik untuk dunia yang lebih baik"
Berimajinasilah. Berimprovisasilah. Jangan tahan imajinasi Anda tentang apa saja selama tidak melanggar norma yang ada. Dengan menyadari pentingnya berimajinasi, maka kita turut melestarikan kemungkinan bertumbuhnya inovasi, berkembangnya teknologi dan berevolusinya bumi ini.
Hanya saja tetap perlu diingat kaidah dasar kehidupan, kalau setelah berimajinasi, maka tuangkan imajinasi itu dalam bentuk aktivitas dan tindakan nyata, agar imajinasi tidak berakhir dengan ilusi.
***
Dua hal penting ini, yaitu kegagalan dan imajinasi, jika bisa kita memaknainya dengan benar, maka hal ini akan berpotensi menghasilkan karya yang luar biasa.
Bagaimana JK Rowling memanfaatkan kegagalan dan imajinasinya untuk sukses melahirkan buku Harry Potter seperti yang kita tahu sekarang. Bagaimana Nadiem menggunakan imajinasinya dalam membangun Gojek. Bagaimana Tirto Utomo (Pendiri air mineral AQUA) menggunakan imajinasinya dalam memasarkan AQUA hingga seperti yang kita lihat saat ini dan masih banyak lagi contoh kesuksesan yang hadir dari dua hal luar biasa ini.Â
Pertanyaan selanjutnya tentu saja adalah, bagaimana kita memaknai kegagalan dan imajinasi yang ada di diri kita? Jika kita benar memaknainya, maka bersiaplah menyambut kesuksesan kita. Tetapi jika kita salah memaknainya, maka masih ada peluang untuk memperbaikinya selama kita masih hidup.
Semoga bermanfaat