Saya, Anda dan kita semua tentu tidak mau jadi orang rugi dan celaka kan? Maka segeralah sadari kalau hidup hanya satu kali dan segera perbaiki dan tingkatkan semua aspek yang bisa kita perbaiki dan kejar dengan tekun mimpi kita, Insya Allah ada jalan untuk meraihnya.
2. Mimpimu Tanggung Jawabmu
Tidak ada orang lain di dunia ini yang menginginkan kesuksesan untuk dirimu melebihi dirimu sendiri. Ya, kau adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap kesuksesanmu.
Ketika Michael Jordan pernah dikeluarkan dari klub basket di sekolahnya, dia memilih untuk tetap melanjutkan mimpinya menjadi pebasket. Padahal bisa saja dia berhenti karena komentar orang lain. Tapi dia memutuskan untuk mengambil tanggung jawab sendiri terhadap mimpinya dan tentu saja selanjutnya adalah tentang sejarah yang ditorehkannya.
Ketika JK Rowling, penulis buku Harry Potter yang fenomenal itu harus merasakan penolakan-penolakan terhadap karya luar biasanya, tapi dia tetap yakin dengan mimpinya kalau dia bisa menjadi orang yang kaya raya dengan karyanya. Sejarah kemudian mencatat, kalau buku Harry Potter bahkan sudah habis terjual sebelum toko menjualnya secara manual. Dan masih banyak kisah-kisah luar biasa lainnya tentang mengambil tanggung jawab terhadap mimpi mereka sendiri.
Lalu, bagaimana dengan kita? masih kah kita mudah merasa tersinggung hanya karena 5-6 orang menghina mimpi besar kita? Kalau iya, maka wajar, kalau kita hanya berada di mana kita berada saat ini.Â
Tetapi kalau tidak, maka yakin lah, cepat atau lambat, dengan kerja keras dan kesungguhan (Serta doa), maka mimpi besar kita (Insya Allah) akan bisa tercapai, yakini itu!
3. Agar Tidak Menyesal di Usia Senja
Ada seorang rekan yang sudah pensiun bercerita, kalau dia belum sempat melakukan ini dan itu dalam hidup nya. Belum sempat melakukan ini dan itu dalam pekerjaannya dan sebagainya. Singkatnya, banyak hal yang belum sempat dia lakukan.
Pertanyaan saya, apakah kita ingin merasakan apa yang dirasakan seorang rekan saya itu? Kalau iya, maka berleha-leha lah sekarang. Tidak perlu terlalu fokus mengejar mimpi. Tetapi kalau tidak, maka masih ada waktu untuk merapatkan barisan dan mengencangkan pedal gas.
Sebelum rambut memutih, pinggang encok dan gigi permisi satu-satu, maka kita masih ada waktu untuk segera bertindak dan mengejar mimpi kita dengan segenap daya upaya.
Ingat, dengan berusaha maksimal (dan doa) saja terkadang mimpi kita belum tentu bisa tercapai, apalagi tanpa usaha apa-apa? Perlu kita renungkan bersama.
***