Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

3 Alasan Mengapa Mengubah Mimpi Menjadi Aksi

23 September 2020   22:06 Diperbarui: 23 September 2020   22:29 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kejar mimpimu selagi ada waktu (sumber:idntimes.com)

"Between you and your dream is what you do" (TauRa)

Terjemahan bebasnya adalah : "Antara kamu dan mimpimu adalah apa yang sedang kau lakukan"

Maksudnya begini, kalau kamu punya mimpi jadi Penulis buku, tetapi tidak pernah berlatih menulis apapun, maka rasanya tidak perlu mimpi untuk jadi penulis buku karena sepertinya akan sia-sia.

Kalau kamu punya mimpi mau jadi Pilot, lalu kamu masuk sekolah pilot, baca buku-buku penerbangan, berlatih yang giat, sekolah yang serius, maka jangan kaget, kalau mimpimu suatu hari nanti akan tercapai. Itu makna dari ungkapan yang saya sampaikan di awal. Sampai disini oke ya..?  Seep kalau begitu.

Semua kita pasti punya mimpi. Kalau ada yang tidak punya, dan menganggap kalau aku gini-gini aja pun gak papa..., maka tidak ada yang bisa kita lakukan dengan orang seperti ini. Kecuali dia sendiri pada akhirnya menemukan mimpi terbesar dalam hidupnya.

Jika kita termasuk orang yang punya mimpi, pertanyaannya tentu saja adalah mengapa kita harus mengubah mimpi kita menjadi nyata agar dia tidak berakhir di alam fana? hal itu yang akan coba kita bahas kali ini. 

Semoga bisa membangkitkan kembali mimpi kita yang sempat mati dan tentu saja mari kita wujudkan dengan segala sumber daya yang ada. Mari kita lihat mengapa kita harus mengubah mimpi menjadi aksi.

1. Hidup Hanya Satu Kali

Sepakat! itu mungkin yang akan kita ucapkan dengan poin pertama ini. Lalu kalau sudah tahu hidup hanya sekali, mengapa kita tidak mengerahkan kemampuan terbaik kita untuk mencapai mimpi kita?

Ini adalah alasan terbesar kenapa kita harus segera, secepatnya dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.....(ga usah disambung ya...) untuk mewujudkan mimpi kita segera.

Ingat baik-baik, besok (Insya Allah), jika kita bangun pagi, maka itu adalah anugerah terbesar dalam hidup kita. Besok juga, jutaan orang akan bernasib berbeda dengan orang yang hidup. Jutaan orang akan meninggalkan dunia ini untuk bertemu dengan Rabb nya. Dan bagi yang hidup, masih kah kita rela mensia-siakan waktu yang ada untuk beribadah (khususnya) dan mencapai mimpi-mimpi kita?

Rugi. Ya, saya ulangi sekali lagi, Rugi! itu adalah kata yang memang disematkan untuk orang yang jika hari ini sama saja dengan hari kemarin. Dan bahkan menjadi lebih buruk yaitu, Celaka! bagi yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin.

Saya, Anda dan kita semua tentu tidak mau jadi orang rugi dan celaka kan? Maka segeralah sadari kalau hidup hanya satu kali dan segera perbaiki dan tingkatkan semua aspek yang bisa kita perbaiki dan kejar dengan tekun mimpi kita, Insya Allah ada jalan untuk meraihnya.

2. Mimpimu Tanggung Jawabmu

Tidak ada orang lain di dunia ini yang menginginkan kesuksesan untuk dirimu melebihi dirimu sendiri. Ya, kau adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap kesuksesanmu.

Ketika Michael Jordan pernah dikeluarkan dari klub basket di sekolahnya, dia memilih untuk tetap melanjutkan mimpinya menjadi pebasket. Padahal bisa saja dia berhenti karena komentar orang lain. Tapi dia memutuskan untuk mengambil tanggung jawab sendiri terhadap mimpinya dan tentu saja selanjutnya adalah tentang sejarah yang ditorehkannya.

Ketika JK Rowling, penulis buku Harry Potter yang fenomenal itu harus merasakan penolakan-penolakan terhadap karya luar biasanya, tapi dia tetap yakin dengan mimpinya kalau dia bisa menjadi orang yang kaya raya dengan karyanya. Sejarah kemudian mencatat, kalau buku Harry Potter bahkan sudah habis terjual sebelum toko menjualnya secara manual. Dan masih banyak kisah-kisah luar biasa lainnya tentang mengambil tanggung jawab terhadap mimpi mereka sendiri.

Lalu, bagaimana dengan kita? masih kah kita mudah merasa tersinggung hanya karena 5-6 orang menghina mimpi besar kita? Kalau iya, maka wajar, kalau kita hanya berada di mana kita berada saat ini. 

Tetapi kalau tidak, maka yakin lah, cepat atau lambat, dengan kerja keras dan kesungguhan (Serta doa), maka mimpi besar kita (Insya Allah) akan bisa tercapai, yakini itu!

3. Agar Tidak Menyesal di Usia Senja

Ada seorang rekan yang sudah pensiun bercerita, kalau dia belum sempat melakukan ini dan itu dalam hidup nya. Belum sempat melakukan ini dan itu dalam pekerjaannya dan sebagainya. Singkatnya, banyak hal yang belum sempat dia lakukan.

Pertanyaan saya, apakah kita ingin merasakan apa yang dirasakan seorang rekan saya itu? Kalau iya, maka berleha-leha lah sekarang. Tidak perlu terlalu fokus mengejar mimpi. Tetapi kalau tidak, maka masih ada waktu untuk merapatkan barisan dan mengencangkan pedal gas.

Sebelum rambut memutih, pinggang encok dan gigi permisi satu-satu, maka kita masih ada waktu untuk segera bertindak dan mengejar mimpi kita dengan segenap daya upaya.

Ingat, dengan berusaha maksimal (dan doa) saja terkadang mimpi kita belum tentu bisa tercapai, apalagi tanpa usaha apa-apa? Perlu kita renungkan bersama.

***

Lalu, setelah kita tahu 3 alasan kuat mengapa kita harus mengubah mimpi menjadi aksi, apa yang akan Anda lakukan besok? Tentukan dari mulai hari ini. Karena masa depan itu perlu di rancang mulai hari ini. Karena mimpi kita selalu dimulai dengan aktivitas kita hari ini, karena mimpi kita tak kan terlepas dari usaha dan kerja keras kita hari ini.

"Selamat bermimpi di alam maya dan selamat berjuang mewujudkan mimpi di alam nyata..!" (TauRa)

Semoga bermanfaat

Be The New You

TauRa

Rabbani Motivator dan Penulis Buku Motivasi "The New You" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun