Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selingkuh, Don't Try This at Office!

12 September 2020   22:28 Diperbarui: 13 September 2020   11:36 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dimana ada kemauan, disitu ada jalan". Itu mungkin pepatah yang boleh kita pakai untuk mengejar mimpi, meraih cita dan sejenisnya.

Tetapi jangan jadikan pepatah itu untuk motivasi melakukan Perselingkuhan di Kantor. Kantor adalah tempat bekerja, berkarir dan mengejar mimpi masing-masing. Ketika ada bisikan lain selain hal-hal terkait pekerjaan, apalagi tentang perselingkuhan, maka sesungguhnya syaitan sudah menebarkan ranjaunya dan kita harus selalu waspada.

Ingat, wanita atau pria di kantor, memang harus tampil prima dan menawan, tetapi itu semua hanya karena tuntutan pekerjaan, tidak lebih.

Ketika Anda mulai berpikir untuk melakukan perselingkuhan dengan berbagai macam dalih yang tetap tidak bisa diterima, maka pertimbangkan hal ini :


1. Hilang Rasa Damai

Apa bedanya kucing yang diberi ikan dengan resmi dan kucing mencuri ikan?

Kucing yang dikasih ikan resmi oleh majikannya, maka akan makan ikan dengan tenang dan nyaman. Bahkan, dengar suara gledek pun dia akan tetap anteng. Ternyata kucing pun tahu kalau makanan yang dimakannya resmi.

Tapi coba lihat, kalau kucing makan ikan hasil curian, maka dia gelisah, tidak tenang dan gundah. Kaleng jatuh dia lari. Ini adalah reaksi alami kucing yang paham antara barang yang resmi dengan tidak.

Begitu juga dengan perselingkuhan. Ia akan membuat orang gelisah dan tidak tenang, berbeda dengan pasangan resmi yang sah. Mau ngapain aja silakan. Ga perlu takut security, pamong praja, apalagi hansip.

Jadi, don't try this at office, atau hidupmu akan gelisah.


2. Dijauhi Teman

Ketika Anda terlalu berfokus pada 1 orang, maka orang lain cenderung akan Anda abaikan, dan hal ini rentan menghasilkan konflik di kantor Anda.

Lambat laun, Anda akan mulai ditinggalkan rekan kerja lain dan berpotensi hidup sendirian+wanita/pria itu saja di kantor. Padahal kita selalu ingat kalau 1000 teman terlalu sedikit dan 1 musuh terlalu banyak.

Jadi, don't try this at office!


3. Harga Diri Hancur

Apalagi yang bisa kita banggakan kalau harga diri hancur. Padahal itu adalah sebab seseorang rela menghabiskan waktu bekerja bertahun-tahun, apalagi kalau bukan membangun harga diri dan citra diri.

Ketika itu semua tergadaikan akibat rayuan seseorang dan Anda juga mau, maka hancurlah semua harga diri yang Anda bangun bertahun-tahun.

Besok-besok ketika Anda memimpin rapat, mungkin yang ada dikepala anak buah Anda adalah : "Alah, banyak cetita doang ini si Bos, padahal kelakuannya kita semua tahu (contohnya)", dan begitu selanjutnya.

So, don't try this at office kalau mau harga dirimu tetap tegak dan kau mampu menegakkan kepalamu di tengah masyarakat, khususnya kantormu.

Ini minimal 3 hal utama yang mengharuskan Anda dan kita semua berpikir ulang jika terbersit perselingkuhan di kepala kita.

Ingat selalu pesan orang tua kita dulu,

"Sekali arang tercoreng di dahi, maka akan terkenang selamanya"

So, don't try this at office!

Semoga bermanfaat

Be The New You

TauRa

Rabbani Motivator dan Penulis Buku Motivasi "The New You"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun