Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mau Jadi Victim atau Player? Pilihan di Tanganmu

22 Agustus 2020   11:14 Diperbarui: 22 Agustus 2020   11:11 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pribadi ini akan mengambil porsi besar terhadap kesuksesan hidupnya dibanding menyerahkan keberhasilan hidupnya kepada orang lain. 

Sahabat kita Andi tadi mencontohkan kepada kita, meskipun keterlambatannya tidak dapat diterima, tetapi keberaniannya menyampaikan kalau ini adalah tanggung jawabnya adalah bukti kalau dia adalah pribadi player, bukan victim.

Saya melihat k earah si Big Bos dan dia terlihat tersenyum sambil memberikan jempolnya. Wajah teman-teman yang terlambat tadi pun sudah kembali semangat dan sepertinya berkomitmen untuk menjadi Player ke depan.

*****

Dalam hidup ini, dua karakter ini sering kita jumpai di lingkungan kita, apalagi di situasi pandemi yang tidak mudah ini. Orang-orang pada umumnya akan sangat mudah terjebak menjadi victim dan merasa bahwa keadaan inilah yang salah, bukan saya dan seterusnya.

Padahal, kita punya pilihan untuk menjadi Player dengan situasi saat ini dengan kreativitas dan kemampuan yang sebenarnya kita punya. Tetapi kembali lagi pilihan ada di tangan kita.

Begitu juga di dalam dunia per- youtube-an, kita banyak melihat konten-konten yang bagus dan terus hanyut didalam konten-konten yang dibuat itu dan disaat bersamaan ternyata tidak ada yang meningkat didalam diri kita selain menghabiskan waktu dan memuji berlebihan konten-konten youtube yang kita lihat itu.

Channel Deddy Corbuzier mungkin adalah salah satu Channel yang perlu kita tonton dan merupakan Rekomendasi Channel Youtube yang baik jika kita ingin ada peningkatan wawasan dan sudut pandang yang berimbang. Deddy dalam salah satu wawancara pernah ditanya kenapa orang-orang hebat sekalipun mau datang untuk diwawancarainya dan disiarkan di Channel Youtube nya, Deddy dengan sederhana  menjawab : 

"Mereka mau datang karena mereka tahu, kalau saya tidak memihak ketika mewawancarai mereka.."

mungkin itu yang membuat Channel Deddy menghadirkan sudut pandang yang berimbang, kalaupun tidak, maka diserahkan kepada kita masing-masing sebagai penikmat Channelnya.

Jika kita masuk lebih jauh, Jika Deddy dan Channelnya bisa begitu digandrungi, lalu mengapa kita hanya menjadi "korban" dari Channel youtube itu saja dan terlalu sibuk untuk "memakmurkan" Channel orang lain?

Mengapa kita tidak mulai melakukan keduanya sekaligus yaitu sambil memakmurkan Channel orang lain (dengan belajar dari konten-konten yang bagus), tetapi juga disaat bersamaan berusaha membangun brand kita sendiri di Channel Youtube kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun