Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rabbani Motivation: 5 Kebohongan Meraih Sukses Hidup

18 Agustus 2020   09:53 Diperbarui: 18 Agustus 2020   10:02 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenali 5 Kebohongan hidup sukses (sumber:medium.com)

Semua orang apabila ditanya tentu sangat berhasrat untuk meraih sukses, dan tentu saja itu adalah hal yang wajar. Tetapi sayangnya, banyak orang yang justru terjebak dengan melakukan rutinitas yang dianggapnya bisa membawanya sukses, tetapi ternyata malah membawanya ke tempat sebaliknya. Lalu kemudian dia mulai bertanya, mengapa aku sudah melakukan ini dan itu untuk sukses tetapi belum juga tercapai sukses yang kuinginkan?

Maka jawabnya bisa jadi apa yang dilakukannya itu bukanlah jalan menuju kesuksesan, tetapi adalah kebohongan-kebohongan untuk meraih sukses yang jika dilakukan, justru akan semakin membuatnya jauh dari kesuksesan yang diinginkannya. 

Ayo kita cari tahu apa kebohongan meraih sukses itu dengan harapan kita akan keluar dari hal itu dan melakukan hal yang benar untuk kemudian mencapai sukses yang sesungguhnya. Berikut adalah kebohongannya.

1. Semua Hal Adalah Sama Pentingnya

Ini adalah kebohongan pertama yang harus kita buang jauh-jauh. Jika semua hal sama pentingnya dalam hidup kita, maka kita tidak akan mendengar hari ini tentang kesuksesan KFC, karena sang Empunya mengabaikan semua hal lain (yang dianggap penting) untuk kemudian hanya fokus ke ayam goreng itu, dan terbukti sukses luar biasa seperti kita tahu sekarang ini.

Jika saja dia melakukan banyak hal dan memposisikan semuanya sama pentingnya, maka KFC mungkin tidak akan kita kenal seperti sekarang ini. Bill Gates juga demikian, Mark pendiri Facebook pun demikian dan masih banyak contoh lainnya yang ternyata "tidak menganggap" semua hal sama pentingnya. 

Mereka meletakkan hal yang menjadi prioritas utama untuk dikerjakan dan sukses untuk kemudian bisa berpindah dan melakukan hal yang lain lagi dan seterusnya.

Jadi, mari kita sadar bahwa tidak semua hal sama pentingnya. Pasti ada yang lebih penting dibanding yang lain. Temukan itu, dan jangan-jangan hal itu akan membawa kesuksesan kepada kita.

2. Multitasking itu Baik

Banyak orang menganggap kalau bisa melakukan banyak hal adalah sesuatu yang hebat. Mungkin benar, tetapi sayangnya hanya sedikit-sedikit. Dan bisa dipastikan Anda tidak akan menyandang gelar ahli di sana, karena semuanya hanya bisa sedikit-sedikit. 

Lagipula, melakukan banyak hal di waktu yang sama bukanlah berarti Anda efektif, justru bisa sebaliknya, karena masing-masing pekerjaan itu tidak akan Anda berikan total maksimal usaha Anda, karena disaat yang sama Anda juga mengerjakan hal yang lain.

Seorang Pembicara Motivasi Steve Uzzel pernah mengatakan, 

"Multitasking akan mengacaukan lebih dari satu hal pada satu waktu dan hal itu akan memperlambat pekerjaan Anda, meningkatkan stres Anda dan meningkatkan jam kerja Anda hingga 28% dalam seminggu"

Jadi, masih mau melakukan multitasking dan menganggap itu hebat? silakan saja, karena itu adalah pilihan. Untuk yang bertaubat dan tidak mau melakukannya lagi, maka ini lebih baik untuk kita.

3. Tekad adalah Kunci Sukses

Tekad itu penting. Tetapi tekad itu bisa luntur dengan kejadian-kejadian yang tidak mendukung usaha kita. Tekad juga tidak memiliki daya tahan dalam menghadapi kesulitan hidup. 

Jadi, rencanakan kerja Anda pada saat tekad Anda tinggi. Dan tetap melakukan apa yang sudah Anda rencanakan apapun yang terjadi dengan situasi dan tekad Anda.

Tekad saja untuk mencapai sukses adalah kebohongan yang terus diulang. Daya tahan untuk menjalankan tekad Anda itu jauh lebih penting dari tekad itu sendiri. Jalanlah dengan rencana yang sudah Anda buat, proses untuk mencapai sukses itu adalah "mesin" Anda untuk tetap hidup hingga akhirnya mencapai apa yang Anda inginkan.

4. Hidup Harus Seimbang

Keseimbangan hidup adalah mitos dan kebohongan yang sering kita dengar. Fokus saja pada hal yang sedang Anda lakukan dan itu adalah kuncinya. Coba Anda lihat seorang Raffi Ahmad (misalnya), apakah ketika dia Shooting hingga jam 2 pagi, dan disaat yang sama dia bisa bersama anaknya bermain? 

Tentu tidak. Dia memilih prioritasnya saat bekerja. Dan setelah itu, dia melanjutkan aktivitas fokusnya bersama keluarga dan "melupakan" sejenak pekerjaan shootingnya dan begitu selanjutnya.

Kalaupun seolah dia (Contoh Raffi) bisa melakukan keduanya bersamaan, tetapi percayalah, dia tetap fokus pada satu hal yang sedang dilakukannya terlebih dahulu, dan tidak bisa melakukan semuanya secara bersamaan sekaligus. Silakan coba kita renungkan tentang kondisi kita saat ini.

5. Sukses itu Karena Kehebatan Kita

Kita kuliah S1,S2 hingga S3. Lalu diterima kerja di Perusahaan asing, karir hebat dan cemerlang, anak-anak sehat dan seterusnya, lalu kita menganggap itu adalah hasil dari pendidikan kita yang tinggi, pergaulan kita yang luas, komunikasi kita yang mantap dan seterusnya. Ketahuilah, ada sang Maha penggerak yaitu Allah yang menggerakkan alam semesta ini untuk "mendukung" kita.

Kita diberikan akal fikiran, diberikan teman yang membantu kita, diberikan koneksi yang baik, Halllooooooo...!!! itu semua ada yang mengatur skenarionya yaitu sang Maha Pencipta. 

Jadi kalau kita menganggap apapun yang kita capai saat ini dan itu karena kita, lalu kita bicara ke semua orang kalau itu karena pendidikan saya dan seterusnya, maka sesungguhnya sama saja kita sudah menyebar "kebohongan" kepada orang lain. Karena sesungguhnya, itu bukan karena kita, tetapi karena sang Maha Pencipta yang membantu melancarkan semua upaya kita. Perhatikan baik-baik hal ini.

***

Itu adalah 5 kebohongan yang harus kita buang jauh-jauh dari pemikiran kita. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah kita sudah terlanjur percaya dengan kebohongan yang ada ini? Kalau sudah, maka masih ada waktu untuk segera menyadarinya dan kembali ke jalan yang benar. 

Dan yang paling penting, jangan biarkan hanya Anda sendiri yang selamat dari kebohongan ini, bagikan, sebarkan dan sampaikan ke setiap orang yang kita kenal (apalagi keluarga kita), untuk menyadari kebohongan ini dan pada akhirnya kita bisa bersama-sama mencapai kesuksesan yang kita impikan.

Semoga bermanfaat dan selamat menjadi pribadi yang baru.

Be The New You


TauRa

Rabbani Motivator, Pembicara Publik dan Penulis Buku Motivasi "The New You"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun