Tekad itu penting. Tetapi tekad itu bisa luntur dengan kejadian-kejadian yang tidak mendukung usaha kita. Tekad juga tidak memiliki daya tahan dalam menghadapi kesulitan hidup.Â
Jadi, rencanakan kerja Anda pada saat tekad Anda tinggi. Dan tetap melakukan apa yang sudah Anda rencanakan apapun yang terjadi dengan situasi dan tekad Anda.
Tekad saja untuk mencapai sukses adalah kebohongan yang terus diulang. Daya tahan untuk menjalankan tekad Anda itu jauh lebih penting dari tekad itu sendiri. Jalanlah dengan rencana yang sudah Anda buat, proses untuk mencapai sukses itu adalah "mesin" Anda untuk tetap hidup hingga akhirnya mencapai apa yang Anda inginkan.
4. Hidup Harus Seimbang
Keseimbangan hidup adalah mitos dan kebohongan yang sering kita dengar. Fokus saja pada hal yang sedang Anda lakukan dan itu adalah kuncinya. Coba Anda lihat seorang Raffi Ahmad (misalnya), apakah ketika dia Shooting hingga jam 2 pagi, dan disaat yang sama dia bisa bersama anaknya bermain?Â
Tentu tidak. Dia memilih prioritasnya saat bekerja. Dan setelah itu, dia melanjutkan aktivitas fokusnya bersama keluarga dan "melupakan" sejenak pekerjaan shootingnya dan begitu selanjutnya.
Kalaupun seolah dia (Contoh Raffi) bisa melakukan keduanya bersamaan, tetapi percayalah, dia tetap fokus pada satu hal yang sedang dilakukannya terlebih dahulu, dan tidak bisa melakukan semuanya secara bersamaan sekaligus. Silakan coba kita renungkan tentang kondisi kita saat ini.
5. Sukses itu Karena Kehebatan Kita
Kita kuliah S1,S2 hingga S3. Lalu diterima kerja di Perusahaan asing, karir hebat dan cemerlang, anak-anak sehat dan seterusnya, lalu kita menganggap itu adalah hasil dari pendidikan kita yang tinggi, pergaulan kita yang luas, komunikasi kita yang mantap dan seterusnya. Ketahuilah, ada sang Maha penggerak yaitu Allah yang menggerakkan alam semesta ini untuk "mendukung" kita.
Kita diberikan akal fikiran, diberikan teman yang membantu kita, diberikan koneksi yang baik, Halllooooooo...!!! itu semua ada yang mengatur skenarionya yaitu sang Maha Pencipta.Â
Jadi kalau kita menganggap apapun yang kita capai saat ini dan itu karena kita, lalu kita bicara ke semua orang kalau itu karena pendidikan saya dan seterusnya, maka sesungguhnya sama saja kita sudah menyebar "kebohongan" kepada orang lain. Karena sesungguhnya, itu bukan karena kita, tetapi karena sang Maha Pencipta yang membantu melancarkan semua upaya kita. Perhatikan baik-baik hal ini.
***
Itu adalah 5 kebohongan yang harus kita buang jauh-jauh dari pemikiran kita. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah kita sudah terlanjur percaya dengan kebohongan yang ada ini? Kalau sudah, maka masih ada waktu untuk segera menyadarinya dan kembali ke jalan yang benar.Â