Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Asa Korban PHK di Ulang Tahun Indonesia

16 Agustus 2020   22:20 Diperbarui: 16 Agustus 2020   22:31 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah mungkin pemerintah menganggap Andi ini hanyalah satu-satunya orang yang tidak beruntung saja, dan tidak bisa mewakili orang banyak lain yang lebih kreatif, lebih beruntung dan seterusnya. Rasanya tidak sesederhana itu. karena sayangnya, orang seperti Andi ini nyata, dan "sayangnya" juga dia adalah warga Negara Indonesia yang memiliki hak yang sama di mata Negara dan artinya Negara berkewajiban memberikan bantuan terhadap rakyatnya.

2. Bisa Dapat Pekerjaan yang Lain

Andi bukan tidak berusaha, lebih kurang 100 lamaran sudah ia kirimkan melalui situs lowongan kerja online maupun secara manual, dan sayangnya masih belum ada panggilan. Wajar kalau kemudian Andi kembali bertanya, dengan berusaha sekeras ini, saya merasa seperti dibiarkan pemerintah untuk mencari kehidupan saya sendiri, saya belum merasakan kehadiran pemerintah dalam membatu saya mendapatkan pekerjaan. Itu minimal yang dirasakan oleh Andi.

Pertanyaan selanjutnya adalah, langkah apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk menjawab kesulitan Andi ini? Ya, Pemerintah sudah berusaha dengan mengeluarkan bantuan sebesar Rp 600 ribu selain kartu pra-kerja. Satu diantara keduanya mungkin harapannya bisa didapatkan oleh Andi. Tetapi bisa jadi juga Andi tidak kebagian kuota di gelombang ini sambil berharap dapat kuota di gelombang selanjutnya, sementara kehidupan Andi terus berlanjut.

Apakah Andi harus terjerat hutang (itupun jika ada yang meminjaminya uang), dan pemerintah akan menganggap, ya itu masalah Andi sendiri, kan dia yang berhutang. Apakah sesederhana itu? mungkin tidak demikian. Ini adalah harapan Andi yang kedua sebagai orang yang mengalami situasi sulit.

3. Bisa Bayar Kebutuhan Dasar (air,listrik dan minum dll)

Andi sangat malu dengan Dika karena sampai dibelikan token oleh Dika. Tetapi Andi tidak bisa menolak lagi. Karena dia memang sangat butuh hal itu. Benar ada gratis listrik dan diskon 50%, tetapi Andi juga tidak bisa mendapatkannya karena rumah itu kontrakan (rumah orang lain) dan ketika dia coba input (sesuai info beberapa temannya), pesan yang muncul kalau dia (listrik di rumah itu)tidak termasuk yang dapat fasilitas. Padahal watt nya juga sesuai dengan batas yang seharusnya dapat diskon 50%.

Tetapi Andi tidak tahu harus mengadu ke siapa. Dia tidak punya link pengaduan, Info yang dia dapatpun sangat terbatas, apalagi setelah HP nya harus dijual. Apakah mungkin pemerintah akan mengatakan, ya itu salah Andi sendiri, mengapa tidak update informasi yang diberikan pemerintah? yang terjadi di lapangan tidak sesederhana itu, teman ! Andi sudah berusaha sesuai kemampuannya, tetapi dia seperti merasa tidak "dianggap" atau dipedulikan menjadi warga Negara Indonesia, minimal itu pikiran Andi. padahal KTP Andi seratus persen adalah WNI.

Andi menunduk lesu seperti merasa tidak punya harapan lagi. Dika mencoba menghibur Andi dan menanyakan Andi sebuah pertanyaan pamungkas.

"Jadi, Andi, apa yang paling kau harapkan di hari ulang tahun Indonesia ini untuk dirimu dan keluarga?" Tanya Dika.

"Sekarang aku sudah tidak mengharapkan apa-apa lagi, karena aku khawatir akan kecewa kalau mengharap kepada manusia. Sekarang harapanku hanyalah Allah, sang Pencipta yang pasti tidak mungkin akan meninggalkanku.." Tutup Andi sambil menghela nafas panjang.

Semoga asa korban PHK seperti Andi bisa terjawab dan terkabul ! Aamiin.

Selamat HUT 75 RI, Majulah Negeriku, Jayalah Bangsaku !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun