Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Leadership Series (2): Cara Menjadi Pemimpin yang Terbuka

3 Agustus 2020   08:07 Diperbarui: 3 Agustus 2020   08:06 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. "Pribadi Update"

Setelah menjelaskan kemana kapal ini akan di bawa keseluruh anggota tim, kita perlu melakukan update sudah sampai mana kapal ini, berapa lama lagi (estimasi) akan sampai ke tujuan dan bagaimana prediksi situasi dalam perjalanan menuju tujuan. Bukan kah pilot saja (sering) melakukan hal ini di dalam perjalanan kita? lalu, mengapa kita tidak mencontoh dan melakukannya di organisasi kita? atau di keluarga kita? atau dalam skala lebih besar di suatu Negara? Update bisa dilakukan dengan cara apa saja selagi mudah diakses oleh setiap orang yang membutuhkan. 

Penggunaan media sosial juga salah satu alternatif yang bisa dilakukan jika ruang lingkup organisasinya semakin besar. Hal ini akan menjadikan kita pemimpin yang lebih terbuka dan transparan terhadap bagaimana tujuan yang sudah dicanangkan bisa tercapai atau tidak. Pribadi ini juga tidak segan untuk mengupdate siapa orang (misalnya anggota tim) di balik keberhasilan projek ini dan seterusnya.

3. "Pribadi Diskusi"

Ajak siapa saja (apalagi yang terkait dengan pekerjaan) untuk berdialog dan berdiskusi. Dengan berdialog, seringkali muncul ide-ide brilian lainnya. Dengan berbicara dan bercerita satu sama lain, terkadang sering memunculkan ide untuk membuat terobosan ini dan itu yang mana ini baik untuk semua pihak. Semakin gemar kita berdiskusi, maka kita sudah memiliki salah satu sikap menjadi pemimpin yang terbuka.

4. "Pribadi Pendengar" 

Biarkan siapa saja menyampaikan apa saja (terkait kemajuan institusi atau hal lainnya) sesuai ide dan pikirannya. Dorong setiap orang untuk menyampaikan ide dan gagasannya. Terkadang ide-ide besar justru datang dari orang yang kita anggap biasa.

Dalam film Good Will Hunting misalnya, bagaimana seorang cleaning service mampu menyelesaikan soal-soal matematika yang sangat rumit yang bahkan mahasiswa terpintar di sekolah itu pun tidak akan mungkin bisa menyelesaikan kasusnya.

Ini salah satu contoh, bahwa setiap orang pasti punya kemampuan, tetapi terkadang sering belum tereksplor karena situasi atau kondisi yang belum bersahabat. Jadilah pendengar dan penyerap info dari siapa saja sebagai seorang leader.

Di dalam buku "Open Leadership" yang ditulis oleh Charlene Li, disampaikan kalau menjadi "pribadi pendengar" adalah suatu hal yang perlu dilatih terus menerus karena juga membutuhkan skill yang baik didalamnya. Berbicara tentu lebih mudah daripada mendengar, padahal manfaat mendengar terkadang jauh lebih besar di banding berbicara.

Setiap pemimpin pasti punya gaya kepemimpinannya masing-masing, tetapi dengan menjadi pemimpin yang terbuka, maka setiap orang menjadi lebih "percaya diri" untuk bekerja sama dengan kita dan tidak jarang akan berkontribusi maksimal dengan apa yang sudah kita canangkan dan yang sudah menjadi tujuan bersama. Jadi, mari kita menjadi pribadi pemimpin yang terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun