Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pahami Pertanyaan Penggugah Hidup "Ketika Kontribusi Mengungguli Slip Gaji"

22 Juli 2020   08:13 Diperbarui: 22 Juli 2020   08:05 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kontribusi Maksimal Meski Gaji Minimal-stifinfamily.com

Dalam perjalan mengisi sebuah seminar motivasi, saya akhirnya tiba di kota tujuan. Sebelum meninggalkan bandara, saya singgah ke toilet bandara sejenak. Menariknya, saya melihat ada seorang office boy yang sedang bekerja dengan begitu serius dan luar biasa tekun. Tanpa dia sadari, Saya berhenti sejenak dan coba mengamati apa yang dilakukan office boy itu dengan seksama. Ada yang berbeda yang dilakuan office boy itu di banding office boy yang biasa kita temui di toilet-toilet bandara (misalnya). 

Cara kerjanya, semangat nya dalam mengepel, me-lap toilet dan membersihkan kaca benar-benar dengan totalitas yang tinggi. Saya melihat tatapan matanya ketika membersihkan itu benar-benar berbeda dengan banyak office boy yang pernah saya jumpai sebelumnya. Saya memutuskan untuk "menginterogasinya", namun tentu saja ketika situasi sudah memungkinkan dia untuk bercerita dan pekerjaannya sudah selesai sementara waktu.

Penantian saya untuk bicara dengan office boy itu akhirnya terjadi. Tanpa membuang waktu, saya langsung bertanya ke beliau :

"Mas, sudah lama bekerja di sini..?" tanya saya membuka pembicaraan.

"Alhamdulillah sudah Pak, 5 tahunan lebih kurang.." jawab nya singkat dan ramah.

"Oya Mas, saya lihat Mas bekerja membersihkannya kok semangat sekali, kan nanti juga kotor lagi, Mas..?" tanya saya "menggoda" keseriusan semangat bekerjanya.

"Yah, begitu la Pak.." jawabnya seperti ingin merahasiakan niat nya yang sebenarnya.

"Kenapa Mas bekerjanya begitu semangat dan saya lihat berbeda dengan yang lain..?" tanya saya langsung ke substansi yang ingin saya tuju.

"Saya cuma punya harapan begini Pak, kalau saya bekerja dengan sungguh-sungguh dan serius, maka toilet yang saya lap akan bersih kembali, dan kalau itu bersih, maka para penumpang yang ke toilet ini akan senang dengan kebersihannya, dan kalau mereka senang, maka mereka bisa kembali bersemangat dalam bekerja atau mereka juga bisa senang bertemu dengan keluarga mereka.., begitu si Pak pikiran saya.." Jawab si office boy dengan santun dan tulus.

saya kagum dan tidak lama kemudian mengakhiri pembicaraan dan mengambil pelajaran yang luar biasa dari si Mas ini.

_________________

Sahabat "The New You", dalam hidup ini, kita harus memahami beberapa pertanyaan yang kalau pertanyaan ini bisa kita jawab dengan benar dan tepat sasaran, maka apapun pekerjaan kita di dunia ini, maka kita hanya bisa memberikan yang terbaik dari diri kita.

Sayangnya, banyak sekali orang yang belum pernah menanyakan hal ini ke dirinya hingga pertanyaan level tertinggi. Mungkin ada yang pernah menanyakan, tetapi terbatas di pertanyaan level dasar, sehingga hasil dan kinerja yang kita lakukan masih jauh dari kata bagus. 

Berikut ini mari kita jawab apa yang saya sebut dengan 3 Pertanyaan Penggugah hidup untuk mengetahui bagaimana level pemikiran kita terhadap pekerjaan yang kita lakukan dan bagaimana kita memaknai aktivitas kita sehari-hari :

1. "What Are You? "

Pertanyaan ini bersifat teknis. Apakah kamu, atau apakah "pekerjaan" kamu? pada bagian ini pun terkadang kita belum pernah menulis secara jelas apa sebenarnya kita dalam hal teknis. Sebagai contoh : Si mas office boy tadi kalau saya tanyakan hal ini, tentu dia akan menjawab saya ini seorang office boy Pak. Jika Anda seorang karyawan BUMN, Profesional, PNS dan lain sebagainya, maka silakan di jawab masing-masing. Mengetahui dan memahami pertanyaan level 1 ini akan membuat kita lebih mengenali diri kita dalam hal aktivitas yang kita lakukan. Jadi, silakan di tulis sebenarnya "What Are You?"

2. "What Do You Do?"

Mengenal secara teknis baik, namun kita perlu lanjut naik ke tingkat selanjutnya dengan menanyakan ke diri kita apa yang sebenarnya kita kerjakan, atau apa yang senang kita kerjakan atau apa yang harus kita sadari sedang kita lakukan? pertanyaan-pertanyaan ini perlu kita tulis dan kita resapi kembali dengan penuh kesadaran. 

Jangan-jangan, selama ini kita tidak benar-benar sadar sedang mengerjakan apa yang sedang kita kerjakan. Sehingga kita terkesan melakukannya seperti spontan, rutinitas dan seterusnya. Pada bagian ini bisa-bisa kita terjebak menjadi "robot" masa kini yang punya pikiran namun belum punya kesadaran. 

Jika contoh pada Mas OB di atas dan saya menanyakan hal ini, mungkin dia akan menjawab : "yang saya lakukan adalah membersihkan toilet, kamar mandi, lantai dan seterusnya" dan tidak ada yang salah dengan jawaban ini. 

Silakan setiap kita mulai menulis apa yang menjadi "What do you do" nya kita masing-masing. Semakin detail dan tajam apa yang menjadi "What do you do"nya kita masing-masing, maka akan semakin sadar lah kita dengan setiap aktivitas yang kita lakukan. Tidak akan ada lagi keluhan,umpatan dan seterusnya, karena apa yang kita lakukan sudah sepenuhnya kita sadari. Tetapi ingat, ini masih pertanyaan level 2 dan kita masih bisa jauh lebih meningkat dari ini.

3. "What Cause Are You"

Pertanyaan ini adalah pertanyaan level 3 yang bermakna, "Apa yang kamu lakukan yang dengannya bisa menyebabkan kebahagiaan untuk orang lain?" Pertanyaan ini sudah berhasil keluar dari kepentingan diri sendiri dan melihat kebahagiaan orang lain merupakan sebagai "akibat" dari diri kita atau apa yang kita kerjakan. 

Tuliskan dan jawab Pertanyaan ini yang kalau bisa kita jawab dalam diri kita, maka akan menjadikan hidup kita memiliki makna, merasa diri kita menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain (apapun posisi dan kondisi kita). Pada saat ini, maka kebahagiaan yang sesungguhnya bisa kita rasakan dalam hidup kita.

Office boy tadi telah mencapai level 3 ini. Dia sudah melihat jauh kedepan, dia sudah berkontribusi jauh melebihi slip gaji, dan meyakini bahwa pekerjaan yang dia lakukan saat ini akan bermanfaat untuk orang lain dan akan membuat orang lain bisa berbahagia dengan kerjanya. Itu lah kenapa tidak ada keluhan dalam kerjanya, justru kenikmatan yang dia rasakan dalam bekerja, dan yang ada hanya lah memberikan yang terbaik dari dirinya selama sisa usianya masih ada. 

Mari bersama kita renungkan, apakah kita sudah berhasil berada pada level 3 ini, atau justru kita masih hanya berkutat di level 1 dan 2, atau jangan-jangan sama sekali belum pernah terpikirkan, yang penting bisa hidup dan bekerja seperti biasa saja..? jika sudah bertemu jawabannya, maka saya ucapkan Selamat Bekerja Kembali untuk kita semua dan ingat ! hanya kita sendiri yang bisa menjawab pertanyaan ini.

Semoga bermanfaat dan Selamat menjadi pribadi yang baru !

Be The New You

Salam

TauRa

Rabbani Motivator, Pembicara Publik dan Penulis Buku Motivasi "The New You"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun