Fase dimulainya kembali bekerja secara "Normal" patut disambut hangat oleh setiap kita. Para tukang cukur sudah ada yang mulai membuka usaha cukurnya dengan mematuhi protokol kesehatan.Â
Para pedagang di pasar bahkan sudah terlihat sangat ramai seperti sebelumnya, beberapa pertokoan juga sudah membuka tempat usahanya, beberapa tempat wisata pun sudah mulai boleh dikunjungi dengan beberapa persyaratan dan protokol kesehatan ketat, begitu juga dengan para karyawan kantoran yang secara bertahap sudah mulai masuk ke kantornya masing-masing.Â
Banyak di antara mereka para profesional yang bekerja di kantor merasa antusias dengan pekerjaan mereka setelah sekian lama harus work from home, tetapi ternyata banyak juga yang merasa tidak terlalu semangat karena harus bertemu kembali dengan atasannya yang "menuntut", atasannya yang "bawel" dan seterusnya.Â
Hal ini bisa jadi hanya lah persepsi yang muncul di kepala karyawan karena dia tidak terlalu mengenal siapa itu atasannya yang sesungguhnya.Â
Sebagai anggota tim, perlu bagi setiap karyawan untuk mengenal lebih jauh tentang atasannya, bukan hanya sekadar tahu keluarganya,ulang tahunnya dan seterusnya.
Bahkan sebagai karyawan kita harus tahu apa yang atasan kita lihat tentang diri kita selama 5-10 tahun ke depan atau bahkan bagaimana dia melihat kita (karyawannya) sebagai pribadi di luar pekerjaan dan seterusnya.
Untuk mengetahui hal ini, kita tidak bisa hanya menebak-nebak arah pikiran atasan kita, atau mengetahuinya dari orang lain saja, tetapi kita perlu untuk mengetahui langsung dengan bertanya dengannya.
Tentu saja silakan cari waktu dan saat yang tepat, agar kita sebagai karyawan dapat informasi yang utuh tentang harapan atasan kita terhadap kita.
Berikut adalah pertanyaan yang harus Anda tanyakan kepada atasan Anda (bisa secara langsung atau melalui diri Anda sendiri selama Anda bergaul dengan atasan And):
Apakah Anda Peduli dengan Saya?
Banyak atasan yang hanya peduli tentang karyawannya selama karyawannya itu di kantor saja, dan itu pun kepedulian yang standar seperti ingat ulang tahunnya (terkadang pun sudah diingatkan oleh tim yang lain atau diingatkan oleh sistem yang ada di HRD bahwa ada di timnya yang ulang tahun).Â
Seringkali atasan tidak tahu kehidupan yang keras dari karyawannya seperti harus menarik ojek online setelah pulang kerja, bekerja tambahan mengambil jadual malam hari dan lain sebagainya.Â
Ini dikarenakan memang pendapatan karyawan tersebut belum cukup di perusahaan yang ada dan kebanyakan atasan tidak peduli dengan siatuasi karyawannya ini.Â
Lalu, ketika bekerja sehari-hari di kantor, si Atasan terlalu banyak permintaan dan tuntutan untuk karyawannya ini, apakah menurut Anda karyawan ini akan memenuhi target pekerjaannya yang diwajibkan kepadanya? jawab nya pasti Ya!Â
Karyawan tersebut pasti akan berusaha memenuhi target yang telah ditetapkan oleh atasan dan perusahaannya, tetapi perhatikan, pasti umumnya si karyawan hanya akan melakukan semuanya sesuai standar yang ada dan tidak lebih.Â
Karena dia tahu, buat apa melakukan lebih kalau apa yang didapatkan juga standar dan atasanku juga tidak peduli dengan situasiku saat ini?
Jadi, semakin peduli atasan terhadap karyawannya, maka jangan kaget kalau karyawannya akan bisa memberikan kinerja jauh melebihi ekspektasi atasan dan perusahaan.
Apakah Anda Dapat Membantu Saya?
Dalam sebuah situasi misalnya, seorang karyawan yang sedang membutuhkan uang tambahan untuk biaya berobat anaknya (karena limit kesehatannya dari kantor sudah habis), dan dia meminta bantuan atasannya, apakah atasan itu akan sukarela membantu karyawannya itu (dengan catatan tentu saja atasannya sudah berkecukupan)?Â
Atau malah si atasan lebih memilih untuk menyarankan meminjam ke kantor saja atau ke orang lain? atau ketika karyawan sedang berada dalam situasi bermasalah dengan tim divisi lain, apakah seorang atasan bisa menjadi "tembok pelindung" dan "pasang badan" untuk karyawannya atau justru malah memarahi karyawannya dan memintanya bertanggung jawab 100% sendirian?Â
Jika ternyata jawabnya atasan itu tidak bisa membantu si karyawan dalam situasi sulit, lalu mengapa si atasan itu selalu meminta "kerja ekstra" dari tim yang ada dibawahnya?Â
Adam Grant dalam bukunya Give and Take mencontohkan istilah ini bahwa ada orang-orang yang hanya memberikan usahanya (kebaikannya) sebagaimana orang lain memberikan usaha (kebaikan) kepadanya.
Jadi jika Anda tidak dapat membantu orang lain, jangan terlalu berharap orang lain akan membantu Anda.
Apakah Anda (Atasan) Bisa saya Percaya?
Ketika seorang atasan menjanjikan sesuatu kepada timnya, apakah dia akan menepatinya? bahkan untuk hal-hal yang kecil sekalipun, janji untuk memberikan cokelat untuk karyawan A karena prestasi kecilnya, janji hadir di acara ulang tahun anak karyawan, janji latihan olahraga bersama dan lain sebagainya.
Apalagi janji untuk mempromosikan karyawan dengan kinerjanya yang bagus. Semakin sering seorang atasan tepat akan janjinya maka jangan terkejut kalau karyawannya akan semakin loyal terkadap atasan/perusahaannya.
Jika Anda sudah siap dengan 3 pertanyaan ini dan menemukan waktu yang tepat untuk menanyakannya ke atasan Anda, maka tentu saja mari kita ucapkan Selamat Bekerja Kembali untuk semuanya dan semoga apa yang kita kontribusikan di bidang masing-masing bisa mendapat ganjaran yang sesuai dengan harapan kita dan terlebih mendapat pahala karena dilakukan dengan niat yang baik.
Semoga bermanfaat!
Let's be the new you!
TauRa
Rabbani Motivator dan Penulis Buku Motivasi "The New You"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H