Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Bunuh Diri" Lah Ketika Sedang Bahagia

23 Juli 2020   16:15 Diperbarui: 23 Juli 2020   16:09 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang anak muda yang tampak stres datang ke seorang tua yang bijak dan menyatakan berniat akan mengakhiri hidup nya karena sudah tidak tahan lagi  dengan kehidupan yang fana ini, dia penat dengan keluarga, anak dan istrinya dan lingkungan kerjanya yang juga terlalu membosankan dan statis, belum lagi atasannya, tetangganya dan lain sebagainya. 

Si anak muda sudah membulatkan tekat terlepas apa pun yang disarankan oleh orang bijak tadi. Dia tetap akan mengakhiri hidupnya besok sesudah terlebih dahulu akan meninggalkan surat untuk keluarga kecil nya.

Mendengar hal ini, si orang tua bijak tidak menasihatinya panjang lebar melainkan hanya berkata :

"Wahai anak muda, silakan jika kau akan bunuh diri..! Tetapi satu permintaan ku, bunuh diri lah pada malam hari besok (jika memang ingin bunuh diri) dan ingat ! besok pagi hingga menjelang malam adalah hari terakhirmu, maka lakukan lah yang terbaik dari kehidupannya. Begitu bangun di pagi hari besok, ucapkan lah syukur kepada Allah, karena telah memberimu hidup satu hari lagi, baca do'a nya, dan buka jendela kamar mu, hirup udara segarnya dan rasakan udara yang gratis dan segar itu masuk ke dalam paru-paru mu. 

Pada saat mandi, nikmati mandi terakhir mu itu dan bayangkan kalau kau besok sudah dimandikan, jadi pastikan setiap air yang mengalir itu bisa kau syukuri karena kau bisa mandiri sendiri.

Bangun kan istrimu, dan kecup mesra keningnya, ingat selalu kalau ini adalah hari terakhirmu. Pada saat sarapan bersama keluargamu, tatap mata mereka satu-satu, kecup mesra anak dan istrimu, dan terima kasih lah dengan tulus untuk masakan istrimu apa pun rasanya. 

Sebelum berangkat ke kantor mu, sapa lah tetanggamu dengan hangat dan selalu ingat kalau ini adalah pagi terakhirmu sehingga kau harus memberikan yang terbaik dalam hidup mu. 

Dalam perjalanan ke kantor, pandangi lah awan yang indah, nikmati lah kemacetan yang ada dan amati setiap momen dalam perjalananmu ke kantor. Hidup kan radio mu di kendaraan, pilih lagu-lagu kesukaanmu dan dengarkan dengan penuh kenikmatan, karena hari ini adalah hari terakhirmu.

Sampai di kantor, sapa semua teman mu dengan ramah, beri mereka senyuman terbaik mu dan selalu ingat bahwa itu adalah hari terakhirmu, lakukan hal yang seperti itu hingga kau pulang dari kantor dan bersiap untuk "bunuh diri". Kamu mengeri wahai anak muda..?" Tutup orang bijak tersebut

si Anak muda mengangguk tanda paham dan dia pun pulang. Singkat cerita ia melakukan semua permintaan si Orang bijak dan akhirnya.......???????

________

Tiga bulan kemudian, si anak muda tadi datang menemui orang tua bijak tadi dan berterima kasih banyak bahwa dia batal melakukan bunuh diri karena mengikuti saran si orang bijak.

"Terima kasih, wahai bapak, karena nasihatmu aku batal untuk bunuh diri..?'

"Iya, anak muda..! Sekarang apakah kau masih berniat mengakhiri hidupmu?" tanya si orang bijak

"Tidak...!" Buat apa aku bunuh diri di saat bahagia seperti sekarang..?" balas si anak muda.

________________

Pada umumnya orang, berniat untuk mengakhiri hidup nya, apalagi ditengah himpitan ekonomi, sosial dan seterusnya pada saat ini. Mereka umumnya tidak sadar, bahwa kehidupan yang ada saat ini saja sebenarnya adalah sebuah anugerah yang luar biasa dari Allah. 

Banyak orang yang mati, mungkin masih berharap untuk diberikan hidup lagi dan berbuat yang terbaik, tetapi karena waktunya sudah habis, maka Allah tidak mengabulkan doanya. Pertanyaannya adalah, mengapa orang bisa berniat mengakhiri hidupnya?

1. Tidak Mensyukuri Hidup

Lagi-lagi yang dilihat orang pada umumnya, kalau kaya raya dan punya ini itu adalah indikator sukses dan bahagia, dan tentu saja ini belum tentu benar adanya. Hidup yang ada saja (terlepas status sosialnya, jabatan dan lain-lain) adalah anugerah yang luar biasa. Syukuri saja hal ini. Jika kita bersyukur dengan hal yang kita anggap kecil (padahal belum tentu), mungkin suatu hari Allah akan menitipkan karunia yang lebih besar untuk kita.

2. Merasa Hidup Tidak Bermakna dan Bermanfaat

Ketika kita merasa hidup yang dijalani ini tidak punya makna dan tidak bermanfaat untuk orang lain, maka pada saat itu umumnya orang frustasi dan tak jarang banyak yang berniat mengakhiri hidup. Jadi, temukan makna dirimu dan manfaatnya untuk diri sendiri dan orang lain, Insya Allah kita akan terhindar dari hal seperti ini.

3. Selalu Melihat Ke atas dalam Urusan Dunia

Semakin melihat ke atas dalam urusan dunia, maka semakin besar potensi orang untuk stres. Jika sudah stres, maka tak jarang berniat menyudahi hidup ini. Begitu punya motor, pengen punya mobil. Punya mobil pengen punya mobil merk yang lebih mahal lagi. Lalu pengen punya helikopter dan begitu seterusnya tidak pernah puas. Selagi selalu melihat ke atas, potensi stres tinggi bisa terjadi bahkan hingga mengakhiri hidup.

4. Jauh dari Allah

Iman yang rapuh dan jauh dari Allah adalah penyebab utama dari mengapa orang berniat mengakhiri hidupnya. Bahkan dengan cara-cara yang "tidak elegan" dengan meminum merek obat nyamuk, pembersih lantai dan lain sebagainya. Dekatkan terus diri kita dengan Allah dan semoga dengan izin nya kita akan terhindar dari hal seperti ini.

Mengulang kembali pertanyaan si orang bijak ke anak muda tadi,

"Bagaimana Anak muda, sudah mau bunuh diri sekarang ketika kau sedang bahagia..?"

"Tidak !" jawab anak muda yakin.

"Jika ingin mengakhiri hidup mu, maka "bunuh diri" lah begitu engkau bahagia, jangan ketika engkau sedih ! Karena mustahil kau akan mengakhiri hidup mu ketika engkau sedang bahagia."

Semoga Bermanfaat !

Selamat menjadi pibadi yang baru !

Be The New You

TauRa

Rabbani Motivator, Pembicara Publik dan Penulis Buku Motivasi "The New You" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun