Mohon tunggu...
deddy Febrianto Holo
deddy Febrianto Holo Mohon Tunggu... Relawan - Semangat baru

Rasa memiliki adalah perlindungan alam yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tantangan Humanisme Ekologis di Indonesia

29 April 2024   09:32 Diperbarui: 29 April 2024   09:59 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Tanpa jiwa yang abadi dan tanpa harapan akan kerajaan yang bukan dari dunia ini, kaum Humanis harus menerima kenyataan bahwa ia mempunyai satu kehidupan, satu dunia. Dunia yang satu ini harus dimiliki bersama dengan semua umat manusia dan semua spesies hidup lainnya. Tidak ada ekologi manusia yang terpisah. Dengan meningkatnya pengetahuan tentang saling ketergantungan bentuk kehidupan dan kerapuhan sistem pendukung kehidupan semua spesies, kaum Humanis harus berpikir secara ekologis. 


Dalam artikel tahun 1979 yang diterbitkan di The New Humanist, humanis Amerika Don Marietta menulis "Siapa lagi selain kaum Humanis yang harus mengakui bahwa kehidupan manusia tidak bisa lepas dari alam? Tanpa jiwa yang abadi dan tanpa harapan akan kerajaan yang bukan dari dunia ini, kaum Humanis harus menerima kenyataan bahwa ia mempunyai satu kehidupan, satu dunia. Dunia yang satu ini harus dimiliki bersama dengan semua umat manusia dan semua spesies hidup lainnya. Tidak ada ekologi manusia yang terpisah. Dengan meningkatnya pengetahuan tentang saling ketergantungan bentuk kehidupan dan kerapuhan sistem pendukung kehidupan semua spesies, kaum Humanis harus berpikir secara ekologis. Rasionalitas menuntut Humanisme ekologis.


Sebagaimana disinggung oleh Marietta, ciri-ciri utama pendekatan humanis secara logis memunculkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan, sesuatu yang dapat ditelusuri sepanjang sejarah dan didukung oleh kemajuan dalam pemahaman ilmiah. Dalam artikel yang sama, Marietta menunjukkan tradisi penting para humanis (jauh sebelum gerakan aktivis lingkungan hidup modern) yang mengekspresikan apresiasi terhadap alam dan kesadaran bahwa manusia adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan.


Oleh karena itu, WALHI NTT terus mendorong kebijakan pembangunan di tingkat daerah untuk meminimalisir segala dampak kebijakan yang mengakibatkan terjadinya krisis lingkungan. Pada tahap ini upaya penyadartahuan terus dilakukan oleh WALHI NTT untuk memperkuat gerakan masyarakat serta menguatkan kapasitas masyarakat terkait berbagai isu lingkungan dan model-model strategi mitigasi perubahan iklim.


Deddy Febrianto Holo
Divisi Perubahan Iklim dan Kebencanaan WALHI NTT
082145183780

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun